KABARLAH.COM, Pekanbaru – Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan banyak pelaku usaha mengeluh karena omset yang menurun, sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan bahkan ada pelaku usaha yang gulung tikar atau bangkrut.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, menyikapi hal tersebut dibutuhkan kreatifitas, semangat untuk berubah, selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai tempat kita minta pertolongan dan mulailah berbisnis.
Pak Kirman salah seorang pebisnis asal Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri mengungkapkan bisnis ternak ayam kampung bisnis yang prospek saat pandemi Covid-19 karena masih bisa berkembang, banyak diminati konsumen dan keuntungannya hampir 50 %.
Pak Kirman menceritakan kisahnya memulai bisnis ayam kampung karena keyakinan yang kuat, kalkulasi bisnis yang matang, berani memulai dan langsung action.
Kirman menambahkan, dengan bismillah ia memulai bisnis ternak ayam kampung jenis ULU (Unggas Lestari Unggul) dan KUB (Kampung Unggulan Balitnak), yang merupakan hasil persilangan ayam kampung dengan ayam broiler.
“Ayam kampung ULU dan KUB ini memiliki kelebihan yaitu lebih sehat dan tahan terhadap penyakit, jangka panen 50 hari sampai 60 hari, pakannya lebih mudah, dagingnya empuk tapi rasa ayam kampung, harga jual tinggi dan banyak diminati konsumen”, kata kirman.
Sudah 6 (enam) bulan kirman menggeluti bisnis ternak ayam kampung, Alhamdulillah berhasil meningkatkan ekonomi keluarga bahkan Ia berencana mau memelihara ayam kampung sebanyak 3.000 ekor.