KABARLAH.COM, PEKANBARU – Pemuda Melayu Riau Indonesia mengadakan diskusi dan silaturahmi bersama Dr.Hj.Karmila Sari,S.Kom,MM Anggota DPR RI komisi X, Jumat, 01/12/2024.
Dalam agenda Poin-Poin Penting Hasil Diskusi Pemuda Melayu Riau dengan DPR RI Komisi 10 :
1.Bidang Pendidikan
• Integrasi Kearifan Lokal dalam Kurikulum Pendidikan Diusulkan agar budaya Melayu (meliputi sastra, sejarah, dan nilai-nilai adat) diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan lokal di Riau.
Ditekankan pentingnya pelatihan khusus bagi pendidik untuk menyampaikan materi kebudayaan lokal secara efektif.
• Perluasan Akses Beasiswa Pendidikan:
Disampaikan kebutuhan untuk meningkatkan kuota beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu, khususnya yang berasal dari daerah terpencil di Riau.
• Usulan penekanan pada beasiswa berbasis kebutuhan dan prestasi akademik.
2.Bidang Kebudayaan
•Pelestarian Budaya Melayu melalui Infrastruktur dan Program Rutin:
Diajukan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti museum kebudayaan, rumah adat, serta pusat pelatihan seni tradisional.
Disarankan pelaksanaan program tahunan berupa festival budaya Melayu untuk mempromosikan tradisi lokal di tingkat nasional dan internasional.
•Peningkatan Partisipasi dalam Forum Kebudayaan:
mendorong keterlibatan pemuda Melayu dalam kegiatan kebudayaan di tingkat nasional dan internasional untuk memperluas jaringan serta mengembangkan diplomasi budaya.
Dr.Hj.Karmila Sari,S.kom,MM Anggota Komisi X DPR RI dalam diskusi menyampaikan fokusan terhadap pendidikan di Indonesia dan Riau, kesejahteraan guru serta ingin meningkatkan infrastruktur khusus di sekolah-sekolah, fokusan untuk beasiswa siswa dan mahasiswa berprestasi dan membangun universitas di salah satu kabupaten di Riau serta menyampaikan mendukung penuh terhadap pengembangan potensi kebudayaan di Indonesia khususnya Riau, imbuhnya.
Dalam moment tersebut juga ikut hadir Ketua umum pemuda Melayu Riau Indonesia Khoirul Basar, Ketua harian pemuda Melayu Riau Indonesia, Wawan Rizwanda, Sekretaris jenderal, Sandi Prayogo dan kepala biro advokasi PMRI Rosdiansyah.