KABARLAH.COM – Ketika saudara-saudaranya membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur tua agar mati kelaparan, ternyata Nabi Yusuf tetap hidup dalam keadaan segar bugar.
Dipisahkan dari ayahnya dengan harapan agar Nabi Yusuf dapat dilupakan ternyata sang ayah semakin mengingatnya.
Ditinggalkan di tengah hutan belukar yang sepi tidak pernah dilewati orang lain, ternyata justru rombongan kafilah yang ramai menemukannya.
Ketika Nabi Yusuf dijual oleh kafilah tersebut sebagai budak ternyata menjadi jalan baginya menjadi raja.
Apa yang dilakukan Nabi Yusuf di setiap episode kehidupannya? Beliau tidak melakukan apa-apa. Hanya pasrah dengan segala kelemahan dirinya, yakin bertawakal kepada Allah Yang Maha Memiliki Segala Kekuatan. Tidak berburuk sangka kepada Ilahi Robbi.
Tetapi lihatlah bagaimana tawakal mengubah mati menjadi hidup, lupa menjadi ingat, sepi menjadi ramai, bahkan budak menjadi raja. Maha Benar Allah atas firman-Nya dalam surat Al-Anfaal 64,
“Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.”
Ustaz Satria Hadi Lubis