KABARLAH.COM, Pekanbaru – Setiap orang ingin hidup bahagia agar hidup ini senang dan tidak merasa sulit. Seperti petani sawit yang bahagia karena harga sawit naik, orang tua bahagia karena anaknya jadi pejabat dan peternak ikan bahagia karena panen ikannya meningkat.
Ada sebuah kisah, yakni Bupati menangis karena melantik guru SD nya jadi Kepala Sekolah, begitu juga sebaliknya guru tersebut menangis juga karena yang melantiknya muridnya.
Rektor UMRI Riau, Dr. H. Saidul Amin, Lc, MA menerangkan, dalam Islam dijelaskan tentang ciri-ciri orang atau karakter yang harus dimiliki jika kita ingin bahagia, antara lain:
- Pasangan hidupnya sholeh dan sholeha.
Pasangan hidup akan menentukan kebahagian. Sekaya apapun kita jika tidak cocok pasangan hidup maka akan tidak bahagia.
Kewajiban suami terhadap istri bukan hanya menafkahi tapi menyempurnakan keimanan. Begitu juga sebaliknya kewajiban istri terhadap suami bukan hanya melayani dan membesarkan anaknya tapi menyempurnakan keimanan
“Saling menerima kekurangan, suami dan istri harus seiya sekata, saling menyayangi sepenuh hati, dan saling memahami yang merupakan kunci kebahagiaan serta harus Qanaah dengan mensyukuri apa yang ada. Jika belum dapat yg diinginkan maka syukuri apa yg di dapat ,” kata ustadz Saidul. Pada Tausiah Subuh di Masjid Ar Rahman. Ahad (10/04/2022)
- Anak-anaknya menjadi anak yang baik.
Orang tua ingin anaknya sukses harus mendidik anaknya dengan cara islam. Disekolahkan ke sekolah islam. contoh, ada orang tua anaknya lulus di ITB dikasih mobil yang terbaik karena tidak dibekali dengan ilmu agama sehingga anaknya melakukan hal-hal yang tak diinginkannya, karena Satu tahun kuliah sudah berhenti dan pulang bawa istri.
Apabila, berhasil mendidik anak kebahagian datang, gagal mendidik anak maka penderitaan akan datang.
Mendidik anak 100 tahun sebelum akhir, bagaimana kalian sekarang maka begitulah anak kalian di masa datang.
Investasi yang terbaik adalah anak yang berakhlak baik dan taat beragama. “Sempurnakanlah diri anda agar anda mampu menyempurnakan orang lain,”.
Manfaat berbuat kebaikan,
Kebaikan akan didapat bagi diri, orangtua akan dapatkan pahala.
Cara mendidik anak, manjakan anak pada usia 1-7 tahun, usia 8-15 tahun harus keras karena masa puberitas, jika salah pukul yang mendidik bukan menyiksa, dan usia 16-22 tahun harus merangkul dan menghargai, jadikan anak sebagai sahabat
- Sahabat-Sahabatnya orang sholeh.
Kawan yang baik adalah kawan selalu mengingatkan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
Bersahabat berdasarkan kepentingan tidak baik, akan mendatangkan kesengsaraan. Contoh kasus, Saya punya teman mantan anggota dewan. Karena tak terpilih lagi diperiode berikutnya ia jadi galau karena uang sudah habis puluhan milyar.
“Saya ajak dia ikut menghadiri kajian-kajian yang Saya menjadi penceramahnya, kini kawan tersebut sudah tidak galau lagi dan bersyukur tak jadi anggota dewan lagi. Karena kawan-kawan dekatnya yang duduk jadi anggota dewan sudah masuk penjara akibat kasus korupsi,” terangnya.
Kalau bangun rumah, lihat tetangga sekitarnya pilih yang mengajak kebaikan dan lihat kondisi sekitar. Jika ada yang orang susah di bantu.
- Rezekinya ada di negerinya sendiri.
Ada dua makna tentang hal tersebut, pertama mencari rezeki tidak perlu bekerja di luar negeri karena rezekinya ada di negerinya sendiri. Negeri kita makmur tidak perlu mencari rezeki dinegeri orang.
Kedua, Mandiri berekonomi atau berdikari. Jadilah entrepreneur atau pengusaha bukan pegawai. Karena menjadi entrepreneur kita yang menentukan jumlah rezeki kita bukan pimpinan.
Discussion about this post