KABARLAH.COM – Sebagai manusia kita tidak boleh iri, karena dengan sifat iri akan membuat kita, tidak menyukai orang lain sehingga dapat memutus hubungan silaturahim.
Kecuali kita iri dalam berbuat kebaikan sesuai dengan hadits berikut ini:
“Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang, seseorang yang Allah berikan harta kepadanya lalu dia belanjakan sampai habisnya di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan ilmu kepadanya lalu dia menentukan (berhukum) dengannya dan mengajarkannya.” (HR. Muslim)
Ternyata, kalau kita lihat hadits Rasul di atas, iri bin dengki itu sebenarnya boleh. Asalkan, pada tempatnya dan sesuai ajaran-Nya.
Sekarang, yuk kita ngaca sama-sama, sampai sejauh ini, apakah kita termasuk pribadi yang layak dijadikan bahan iri di mata orang lain?
Dimana pada kenyataannya. Ilmu kita masih sedikit, apakah dijadikan bahan iri, padahal masih segigit jari.
Harta kita cuma sedikit, jangan dijadikan bahan iri, sedekah aja masih mikir sana sini.
Jadi, mulai sekarang, kalau mau iri, silakan aja, asalkan sesuai kriteria dan ketentuan, kita harus iri antara lain
- Ketika orang lain hafalannya udah 30 juz, kita malan juz 30 aja masih kebolak-balik
- Ketika orang lain bacaan Qur’annya merdu dan tartil, kita bacanya jarang dan kalau cuma saat ingat saja.
- Ketika orang lain sedekahnya bisa miliaran per bulan, kita saat kotak infak lewat aja disi sama recehan
Disitulah alasan kenapa kita harus makin rakus lagi dalam amal sholehnya dan makin boros lagi dalam sedekahnya. Kenapa?
Karena kita udah ketinggalan jauh dibandingkan mereka. Mari jadikan diri kita makin haus ilmu, rakus amal, dan boros sedekah.
Semoga Allah meridhoi dan membersamai setiap aktivitas di kehidupan kita. Aamiin
Dewa Eka Prayoga
Discussion about this post