KABARLAH.COM, Kampar – Sudah 67 tahun usia Provinsi Riau, namun ruas jalan Kabupaten, yakni ruas Jalan IV koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri, Kabupaten Kampar, kondisinya masih seperti itu saja.
Yang mana jalannya masih tanah. Jikalau diguyur hujan otomotis jalan tersebut mengalami kerusakan, akses perekonomian masyarakatpun terhambat.
Hal itu diungkapkan oleh Redo Antoni Sandra, SE Selaku Tokoh Pemuda Rantau Kampar Kiri / Jalur Kuning. Jum’at (09/08/2024).
Disebutnya, dari tahun ke tahun sampai saat ini tidak ada perubahan sama sekali. Dari pergantian Gubernur dan Wakil Gubernur Riau dilanjutkan dengan Pj dan Pj lagi. Dari pergantian Bupati dan Wakil Bupati Kampar, lalu dilanjutkan dengan Pj dan Pj lagi. Namun ruas jalan tempat kami tinggal masih seperti Itu saja. Belum ada perubahan sama sekali, jikalau masuk pada musim penghujan rusak jalan titiknya pasti itu saja, digenangi air sampai di tengah – tengah perkampungan bak seperti kubangan kerbau.
Menurutnya, sampai saat ini, Pemerintah Provinsi Riau pada umumnya tidak serius dan khususnya Pemerintah Kabupaten Kampar, Dinas PUPR Kampar dan PJ Bupati Kampar tidak serius dan lalai dalam menanggapi keluhan warga yang mana kondisi ruas jalan IV Koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik rusak Sepanjang 10 KM, kondisinya seperti Itu saja tidak ada perubahan sama sekali.
Kami berharap dengan HUT Ke-67 tahun Provinsi Riau Ini. Apakah Desa Kami masih masuk salam kategori Provinsi Riau ???. Begitu sebaliknya apakah masih di anggap Kabupaten Kampar??? Pj Bupati Kampar Bapak H. Hambali, SE,. MH jangan ada nantinya, ada anak tiri dan anak kandung.
“Yang mana lebih diprioritaskan oleh Pemkab Kampar ke daerah perkotaan, seperti daerah Bangkinang dan sekitarnya. Khusus untuk Rantau Kampar kiri, Desa IV Koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik, tidak diperhatikan sama semesti seperti tidak ada penghuni atau masyarakat. Padahal masyarakat di dalam sangatlah banyak, karena menjadi pusat perekonomian masyarakat dan akses jalan keluar masuk,” kata Redo Antoni Sandra dengan suara lantang.
Bahkan, konon cerita dari mulut ke mulut ada yang menyampaikan selaku anggota DPR-RI kita Terkait Ruas jalan tersebut, akan di Anggarkan INPRES APBN dari Tahun 2023 sampai 2024 tidak ada nampak hilal nya, hanya harapan palsu Kepada masyarakat khususnya Desa Sungai Sarik Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Dan sama hal dari instansi terkait Dinas PUPR Kampar, dan dari ruang lingkup Pemkab Kampar.
Dari informasi yang diperolah, katanya anggaran Inpres APBN akan di kerjakan pada tahun 2023 ini, untuk ruas jalan IV Koto Setingkai (Lubuk Agung), menuju Desa Sungai Sarik. nyatanya nihil hanya omong kosong saja. Tapi akan di kerjakan kembali pada tahun 2024 mendatang. Padahal kami sudah melihat patok batas jalan pun sudah terpasang, nyatanya hanya pemanis saja.
Kami berharap khususnya kepada para pejabat, pemimpin Provinsi Riau umum nya, Kabupaten Kampar Khususnya, yakni bapak Pj gubernur Riau SF. Hariyanto dan Bapak Pj Bupati Kampar Bapak H. Hambali, SE., MH beserta Kepala Dinas PUPR Kampar Bapak Afdal mohon kiranya hal ini di tanggapi dengan serius. Jangan kiranya mempermainkan hati masyarakat lagi untuk melakukan perbaikan atau peningkatan untuk ruas jalan IV Koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik.
Dilanjutkannya lagi, Kami sangat berharap dari informasi yang beredar tersebut dan patok – patok yang telah di pasang. Jangan sampai patok tersebut rapuh, dan jangan sampai tidak jadi diperbaiki pada tahun 2024 Ini. Jadikanlah skala prioritas.
“Hal itu menjadi PR besar buat Provinsi Riau umumnya dan pada khususnya Bapak Pj Bupati saat ini yang menjabat, semoga ini dapat dikerjakan dengan semestinya. Kita tidak butuh pergi jalan – jalan sana sini untuk mengambil hati masyarakat dan janji – janji omong kosong, yang kita butuhkan adalah bukti nyata,” ujar Redo Antoni Sandra dengan nada keras.
Harapan kami kepada Pemerintah Provinsi Riau Pj Gubernur Riau umumnya, khususnya Pj Bupati Kampar dan Dinas PUPR Kampar, jangan tidur, ketika ada masyarakat ataupun rakyat terlunta – lunta dan mengeluh terkait dengan persoalan yang sekian lama belum terselesaikan sampai saat ini. Maka mari selesaikan tugas anda, jangan sampai masyarakat nanti, mati kelaparan dengan kondisi ruas jalan seperti ini, tahun silih berganti tapi ruas jalan tetap seperti ini saja, belum ada perubahan sama sekali.
Ditegaskan Redo Antoni Sandra, selaku tokoh muda Rantau Kampar kiri Jalur Kuning, untuk saat ini perbaikan jalan hanya di lakukan swadaya oleh masyarakat dengan cara bergotong untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut.
“Tentunya ini pun, tidak akan bertahan lama. Tiap tahun ataupun tiap rusak di lakukan dengan Swadaya masyarakat. sudah 3 kali pergantian Pj Bupati Kampar, harapannya dapat terselesaikan dan teratasi,” tegasnya.
“Kami juga meminta kepada Gubernur Riau Bapak Ir. H. S. F. Hariyanto, M.T. dengan sisa – sisa masa jabatan bisa mendongkrak terkait permasalahan infrastruktur jalan ini, khususnya Pj Bupati Kampar, Dinas PUPR Kampar mohon kiranya ini di tindak lanjuti secepatnya, karena menjadi salah satu urat nadi perekonomian masyarakat, jikalau urat nadi terputus, maka masyarakat terhambat pula perekonomian nantinya,” tutup Redo Antoni Sandra.(rls)
Discussion about this post