BerandaBeritaDidatangi Oknum Wartawan, SMPN 5 Pekanbaru Bantah Jual Buku LKS

Didatangi Oknum Wartawan, SMPN 5 Pekanbaru Bantah Jual Buku LKS

spot_img

KABARLAH.COM, Pekanbaru – Maraknya keberadaan oknum yang mengaku sebagai wartawan atau jurnalis yang memojokkan pihak sekolah membuat resah para guru dan kepala sekolah di Kota Pekanbaru. Pasalnya mereka kerap memberitakan hal-hal negatif dengan berbagai cara yang dapat merugikan nama baik pihak sekolah.

Salah satunya seperti yang dialami Kepala Sekolah SMPN 5 Pekanbaru Corinorita, yang dimuat oleh media AD bahwa sekolahnya telah melakukan pungutan liar (Pungli) berupa penjualan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Diceritakan Corinorita, peristiwa terjadi 20 menit menjelang bel pulang sekolah berbunyi, Kamis (11/11). Pada saat itu, dua orang oknum yang mengaku wartawan dari media AD datang dan kebetulan langsung berhadapan dengannya, oknum tersebut kemudian meminta ketemu dengan humas sekolah terkait adanya temuan yang di dapatinya dari SMPN 5 Kota Pekanbaru.

“Kalau begitu langsung aja sama saya, kemudian saya bawa keruang pertemuan, dan saya tanya ada temuan apa dek?” kata Corinorita saat di temui di salah satu cafe di Jalan Riau, Kamis (18/11).

Oknum wartawan tersebut kemudian mengatakan bahwa SMPN 5 Kota Pekanbaru telah menjual buku LKS. Mendengar hal itu, Corinorita pun meminta bukti.

“Ditunjukkannya hp, di dalam hp itu ada foto buku, tulisan bukunya putih, dan saya mengatakan SMP 5 tidak ada menjual buku seperti yang di tudingkan,” ujarnya.

Masih kata Corinorita, “ini cara kalian masuk ke sekolah, ini salah satu trik media, tolong tanggung jawab.”

Mendengar ucapan Corinorita, oknum wartawan itupun terdiam, namun tidak hanya sampai disitu saja, mereka mengalihkan pembicaraan dengan bertanya terkait penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Kalau dana BOS itu sudah ada Juknis yang mengatur, penggunaan anggarannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dan memenuhi delapan standar yang ada di dalam Juknis BOS,” jelasnya kepada oknum wartawan.

Dikatakannya, dana BOS digunakan untuk pemenuhan kebutuhan siswa dan sekolah sesuai dengan delapan standar yang ditentukan. Disinilah salahnya, lanjut Corinorita, termasuk media yang tidak paham mengartikan penggunaan dana BOS.

“Padahal aturannya sudah jelas, baca Juknis BOS, cari di internet, itu yang saya bilang pada media itu,” ungkapnya.

Mendengar penjelasan Corinorita, oknum wartawan itu kembali terdiam, namun usahanya tidak sampai disitu, kali ini mereka meminta izin untuk berkeliling melihat sekolah. Sayangnya Corinorita tidak mengizinkan, pasalnya sekolah sedang melaksanakan pembelajaran dengan protokol kesehatan.

Merekapun dipersilahkan untuk meninggalkan pekarangan sekolah, namun tidak diindahkan hingga akhirnya mereka tampak mewawancarai siswa pada saat jam pulang sekolah.

Ato

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img