KABARLAH.COM, Yogyakarta – Mengawali Ramadhan pada Selasa, 13 April 2021, aktivitas Gunung Merapi belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, hanya dalam waktu enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB aktivitas vulkanik Merapi masih sangat intens.
“Selama enam jam pagi ini teramati tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Awan panas guguran Merapi awalnya terjadi dini hari sekitar pukul 02.35 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 31 milimeter dan durasi 92 detik. Jarak luncur awan panas pertama ini 1.300 meter ke arah barat daya.
Lalu awan panas guguran Merapi terjadi lagi pada 04.47 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 46 milimeter dengan durasi 112 detik dan jarak luncur memanjang jadi 1.800 meter ke arah barat daya.
Hanik mengatakan, tak hanya awan panas, selama enam jam itu Merapi juga memuntahkan 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya. Lalu 2 kali lava pijar dengan jarak luncur maksimal 400 meter ke arah tenggara.
Gunung Merapi pagi ini terlihat cukup jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah. “Status masih tetap Siaga,” kata Hanik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal kilometer dan pada sektor tenggara, yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.