KABARLAH.COM – Sebagian besar anak-anak dan remaja saat ini memiliki akses ke ponsel pintar, termasuk media sosial. Itu sebabnya anak tetap membutuhkan pengawasan dan perlindungan orangtua.
Berbagai penelitian menunjukkan, di dunia maya pun anak dan remaja tak imun terhadap kekerasan, perundungan, atau pun pengaruh negatif.
Studi terbaru terhadap pengaruh media sosial (medsos) pada anak menunjukkan, anak dan remaja beresiko terlibat dalam perilaku negatif di dunia digital.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior itu membandingkan remaja yang menggunakan medsos sebelum mereka berusia 11 tahun, dan mereka yang bergabung di medsos setelah melewati usia 11 tahun.
Hasilnya, anak yang aktif di media sosial pada usia lebih muda cenderung tidak simpatik terhadap perilaku online, lebih mungkin untuk terlibat dalam pelecehan online dan menjadi korban pelecehan seksual.
Kemudian, peneliti menemukan kaitan antara kelompok remaja di bawah 11 tahun dan tingkat perilaku digital negatif.
Juga, terungkap bahwa pembatasan yang dilakukan orangtua terhadap penggunaan ponsel dan medsos dapat mengurangi risiko perilaku negatif digital pada anak.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya orangtua dalam memerhatikan apa yang dilakukan anak di dunia digital, serta pentingnya menetapkan batasan penggunaan medsos jika anak belum berusia 11 tahun.
Kendati rata-rata situs medsos hanya mengizinkan pengguna di atas 13 tahun, anak tetap dapat mengakses dengan memalsukan tanggal ulang tahun.
Kabar baiknya, peneliti mengatakan bahwa keterlibatan anak di medsos secara umum terbilang positif.
Discussion about this post