KABARLAH.COM, PEKANBARU – Aksi Massa Kader KAMMI se-Pekanbaru yang diikuti oleh beberapa perwakilan dari Pengurus Wilayah Riau, Pengurus Daerah Pekanbaru, Pengurus Daerah Lancang Kuning, Pengurus Komsat Tuanku Tambusai UNRI, Pengurus Komsat At-Thursina UNRI, Jum’at 25/03/2022.
Pengurus Komsat Ibnu Batutah UNRI, Pengurus Komsat Buya Hamka UIN SUSKA, Pengurus Komsat Suska UIN SUSKA, Pengurus Komsat Al-Adiyat UIR serta Perwakilan dari Komsat Persiapan Kuansing melakukan aksi massa terkait problematika yang terjadi pada masyarakat saat ini,
Mulai dari problem Minyak Goreng Langka dan Naik di Masyarakat, Kelangkaan terhadap BBM Solar di Provinsi Riau, Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga Bahan-Bahan Pokok Menjelang Ramadhan hingga Wacana Penundaan Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Tiga Periode.
Aksi ini dilakukan di Kantor Gubernur Provinsi Riau untuk mendesak dan menuntut Pemeritah, Kementerian Perdagangan dan Pertamina yang berurusan langsung dengan permasalahan ini agar segera diselesaikan.
Aksi tiba di lokasi pada pukul 15.25 WIB dengan dikomandoi oleh Defriandi Nugroho selaku Koordinator Lapangan membuka aksi tersebut dengan aman dan tertib, kemudian pembacaan orasi oleh beberapa perwakilan Komsat se-Pekanbaru. Febriansyah selaku Coordinator Kebijakan Publik PD.
KAMMI Pekanbaru menyampaikan keresahan yang terjadi di masyarakat terkait kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di pasaran dimulai sejak bulan November 2021 Namun belakangan terungkap penyebab kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng karena adanya dugaan mafia minyak goreng yang memanfaatkan situasi ini.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) OKI Jakarta menerangkan bahwa terdapat tiga perusahaan diduga mengekspor minyak goreng kemasan dalam jumlah besar ke luar negeri.
Tiga perusahaan tersebut diduga telah mengeksopor sekitar 7.247 karton minyak goreng ke luar negeri sejak Juli 2021 hingga Januari 2022. Para mafia minyak goreng sengaja mengekspor dengan melawan hukum dan mengabaikan kebutuhan pasar domestic demi mengeruk untung besar.
Untuk itu, pemerintah harus berani usut tuntas dan tindak tegas para mafia minyak goreng, jangan sampai Negara kalah sama mafia.” Ujarnya.Selanjutnya Fitrah Agra Nugraha, perwakilan dari Komsat At-Thursina mengatakan: “kami melihat adanya kebatilan, telah terjadi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
Kebatilan adalah musuh abadi KAMMI. Lanjut Andre Wilio, perwakilan dari Komsat Tambusai mengatakan: “rakyat tercekik akibat kelangkaan minyak goreng dan BBM solar.
Dimana keberpihakan pemprov riau, dimana riau selaku salah satu produsen terbesar baik minyak kelapa sawit maupun minyak bumi. Tak sampai disitu Sofyandi Marpaung, perwakilan dari Al-Adiyat mengatakan: “saya anak dari petani, masyarakat sangat terzolimi akibat dari langkanya minyak goreng dan BBM solar.
Kami datang mewakili bapak ibu kami, dan masyarakat riau. Truk pengantar bahan baku makanan dan lainnya yang menggunakan BBM solar mengantri panjang sekali di setiap SPBU hal ini pasti menghambat proses perekonomian di masyarakat. Tambahan dari Perwakilan Srikandi Pengurus Wilayah Riau, Ade Sunty Rahmawardhani mengatakan:
“Ayahanda Gubernur Riau, Riau negeri indah nan elok, katanya Riau bermartabat. Negeri Riau ini diatas minyak, dibawah minyak, tapi terjadi kelangkaan minyak goreng dan bbm solar.
Dimana martabat Riau selaku penghasil minyak terbesar di negeri Indonesia ini? belum lagi wacana penundaan pemilu yang semakin memperparah penderitaan rakyat. Apakah belum cukup penderitaan rakyat selama 3 tahun ini ayahanda?”.
Terakhir perwakilan dari Komsat Buya Hamka menutup orasi dengan mengajak massa aksi untuk mengucapkan sumpah mahasiswa Indonesia.
“Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan.”
“Kami mahasiswa bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.”
“Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.”
Arif Cendekiawan, selaku Sekjend KAMMDA Pekanbaru menyampaikan empat tuntutan dari Aksi Massa Kader KAMMI se-Pekanbaru dengan menyatakan sikap:
1. Mendesak Pemerintah Usut Tuntas dan Membuka Data terkait Mafia Minyak Goreng, Negara Tidak Boleh Kalah dari Mafia.
2. Menuntut Pemerintah Menjamin Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Ramadhan.
3. Mendesak Presiden dan Wakil Presiden untuk Mematuhi Konstitusi dan Menolak dengan Tegas Wacana Penundaan Pemilu serta Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Tiga Periode.
4. Mendesak Pertamina untuk menyelesaikan permasalahan Kelangkaan BBM Solar di Provinsi Riau.
Tuntutan tersebut diterima dan dibacakan langsung di depan Gubernur Riau yang diwakili oleh Kasatpol PP Prov. Riau Bapak Drs. Hadi Penandio.
Setelah itu, Sekjend dan Korlap KAMMI Pekanbaru menyerahkan berkas tuntutan tersebut sekaligus penyerahan minyak goreng sebagai simbolik bahwa permohonan rakyat Riau untuk segera diturunkan harganya di pasar Riau.
Selesai aksi, massa melanjutkan sholat ashar di Mesjid Pemprov Riau dan pukul 17.00 WIB masa aksi dibubarkan dan kembali ke rumah masing-masing.
Discussion about this post