KABARLAH.COM, Kampar – Pemerintah Kabupaten Kampar belum mampu melaksanakan pemerataan pembangunan itu terbukti dengan masih ada desa yang belum mendapatkan pembangunan infrastruktur.
Rahmad Ilahi Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Desa Sungai Sarik (IPMDS) mengungkapkan, masyarakat di Desa Lubuk Agung dan Sungai Sarik Kecamatan Kampar Kiri belum tersentuh pembangunan, karena jembatan yang menghubungkan antara 2 (dua) Desa yaitu antara Desa Lubuk Agung dengan Desa Sungai Sarik rusak parah.
“Kayu penahan jembatan mulai lapuk dan banyak kayu yang lepas sehingga membahayakan nyawa bagi masyarakat melewati jembatan tersebut”, kata Rahmad yang sering disapa Dayat.
Selanjutnya, jalan yang masih tanah atau belum di aspal, ketika hujan turun jalan tidak bisa dilewati masyarakat, petani karet dan kelapa sawit sehingga perekonomian masyarakat menjadi lumpuh khususnya masyarakat yang tinggal di Desa Sungai Rambai, Desa Sungai Raja, Desa Tanjung Harapan, Desa Tanjung Mas dan Desa Sungai Harapan.

Menurutnya, jalan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan banyak desa antara lain Desa Lubuk Agung, Desa Sungai Sarik, Desa Siasam, Desa Balung XIII Koto Kampar yang tembus ke Provinsi Sumatera Barat.
Redo aktifis mahasiswa generasi muda Desa Sungai Sarik menerangkan sampai saat ini perbaikan jembatan dan jalan yang rusak, berasal dari swadaya masyarakat secara bergotong royong, tetapi perbaikan yang dilakukan tidak maksimal.
Redo menyampaikan harapan dari IPMDS dan tokoh masyarakat agar pemerintah Kabupaten Kampar dapat memperbaiki jembatan yang rusak dan mengaspal jalan tersebut, yang mana sampai saat ini pemerintah terkesan diam atau belum merespon untuk dilakukan perbaikan
“Pemerintah harus mendengar dan merasakan pahitnya penderitaan yang di alami masyarakat hampir 5 (lima) tahun. Tolonglah bantu kami,” ucap Redo.