KABARLAH.COM. Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, Namun tidak jujur sulit diperbaiki” kutipan Mohammad Hatta. Mohammad Hatta terlahir dengan nama Mohammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Keluarganya memiliki latar belakang religius yang sangat kental. Kakeknya adalah seorang ulama terhormat di Batuhampar. Ayahnya adalah Haji Mohammad Djamil yang meninggal ketika beliau masih kecil.
Kiprahnya di bidang politik dimulai saat beliau terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah Padang. Pada tahun 1921 Mohammad Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging yang kemudian menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan dengan nama Perhimpunan Indonesia (PI).
Beliau mendirikan Club Pendidikan Nasional Indonesia, pada 1932, yang dikenal sebagai PNI Baru bersama Sjahrir. Keduanya lalu diasingkan ke Boven Digoel dan Banda Naira, dari 1934 hingga 1942.
Setelah Jepang masuk ke Indonesia, Mohammad Hatta dijadikan Penasehat Militer Jepang. Beliau adalah seorang Pimpinan Poesat Tenaga Ra’jat (Poetera).
Mohammad Hatta juga turut serta dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Beliau juga ikut merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang kalah. Setelah Republik Indonesia berdiri, Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden (1945-1956). Beliau juga sempat merangkap Perdana Menteri dari tahun 1948 hingga 1950.