KABARLAH.COM, Jakarta – Marhaban Ya Ramadan, bulan yang senantiasa dinantikan kedatangannya oleh umat Islam di seluruh dunia.
Bulan suci ini memiliki berbagai keistimewaan yang tidak terdapat pada bulan lain.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan, dari sekian banyak nama bulan, Ramadan adalah satu-satunya bulan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, sebagaimana termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 185.
“Begitu banyak nama bulan, Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah, Zulhijah,satu-satunya nama bulan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu,” kata Ustaz Abdul Somad dikutip dari detikKultum detikcom, Minggu (3/4/2022).
Di dalam bulan yang istimewa ini terdapat satu malam yang penuh kemuliaan. Adalah Lailatulqadar, malam yang lebih indah dari seribu bulan.
Dalam surat Al Qadr, Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ – ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ – ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ – ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ – ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ – ٥
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.” (QS. Al Qadr: 1-5)
Keistimewaan lain dari bulan Ramadan menurut Ustaz Abdul Somad adalah Allah SWT akan melipatgandakan pahala dari orang yang mengerjakan amal kebajikan.
Sementara untuk ibadah puasa, Dia akan memberikan ganjaran langsung kepada umat-Nya.
Dalam sebuah riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
Artinya: “Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku.” (HR. Muslim)