KABARLAH.COM – Manusia Diciptakan Allah SWT dengan kesempurnaannya, maka kita harus bersyukur dengan selalu bertakwa kepada-Nya, melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat dengan balasan syurga.
Sedangkan di dunia manusia dituntut untuk kaya atau tidak boleh miskin, kenapa?. Adapun 7 (Tujuh) alasan tidak boleh miskin, antara lain:
- Dekat dengan Kekufuran. Dalam dzikir pagi dan petang, Al-ma’tsurat, kita diajarkan untuk melafalkan salah satu doa yang intinya meminta perlindungan kepada Allah dari kekufuran dan kefakiran. Melalui sabdanya, Nabi mengajarkan kepada kita untuk berlindung dari kekufuran dan kefakiran. Dua hal ini sebanding jika menilik redaksi dari doa Al-ma’tsurat ini.
Makna kufur disini tidak harus pada level keluar dari ajaran islam (murtad) tapi cukup pada level kufur nikmat, yaitu mengingkari pemberian nikmat dari Allah atau menggunakan nikmat yang kita miliki dengan cara yang melanggar kebenaran.
- Membebani Orang Lain. Pernah lihat benalu? Karakternya adalah nempel pada tumbuhan inang, posisinya merugikan inang. Nah, saran saya janganlah menjadi seperti benalu. Hanya menjadi beban orang lain, merepotkan orang lain, merugikan orang lain.
Jadilah manusia yang sanggup menolong orang lain, membantu urusan orang lain, memiliki sikap yang selalu bermanfaat bagi orang lain. Begitulah yang nabi ajarkan kepada kita. Yaitu kebermanfaatan sosial.
- Tidak Bisa Menolong Orang Lain. Studi citra otak oleh National Institute of Health menunjukkan bahwa pusat kesenangan di otak seketika aktif ketika kita melihat orang bersedekah. Melihat orang bersedekah saja senang apalagi menjadi pelaku sedekah.
Jadi, orang yang lebih suka bersedekah akan memiliki rasa senang yang berlebih dibandingkan dengan orang yang tidak bersedekah. Nah, dari riset tersebut bisa kita artikan bahwa orang yang bisa menolong orang lain akan lebih senang hidupnya.
Nah, kalau kita miskin kita tidak lebih leluasa menolong orang lain dan tidak lebih senang pula hidupnya. Ini berdasarkan riset
- Membuat Hidup Terasa Lebih Tertekan. Kemiskinan itu mirip lingkaran setan. Ketika orang itu miskin, susah ekonomi, yang terjadi bukan hanya susah dalam hal keuangan saja tetapi segala aspek kehidupan menjadi susah atau terbatas.
Mau sekolah susah, mau memulai bisnis bisa susah juga, mau bepergian juga susah, mau menolong orang ya susah juga, mau mengakses fasilitas kesehatan susah.
Kemiskinan keluarga akan membatasi akses terhadap berbagai kesempatan (misalnya untuk mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan) yang sebenarnya diperlukan untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Pada akhirnya kemiskinan itu mirip lingkaran setan. Yang miskin akan cenderung membawa kemiskinan pula pada keluarganya.
- Membuat Menjadi Pesimis. Pernah dengar ada orang yang bilang “saya mah miskin, gak mungkin bisa nyekolahin anak ke sekolah favorit. Gak mungkin bisa bikin kos-kosan yang banyak. Gak mungkin bisa piknik ke luar negeri.” Ya, pesimisme akan menghantui mereka yang miskin.
Padahal bahan bakar hidup adalah optimisme. Bahan bakar ini dibutuhkan agar kita senantiasa semangat, punya energi untuk maju, termotivasi melakukan kebaikan-kebaikan.
Nah, optimisme ini akan membuat orang punya goal yang jelas, punya keyakinan akan kesuksesan di masa depan, merasa diberkati oleh Allah, lebih dapat menikmati hidup, punya perasaan bagus terhadap dirinya sendiri.
- Membuat Jadi Lebih Stress.
Kasus depresi akibat impitan ekonomi itu hanyalah sepenggal potret buram kehidupan. Menurut teori kausalitas kemiskinan memiliki korelasi positif atas meningkatnya angka depresi. Ketika depresi meningkat, stress bertambah maka nalar manusia pun goyah. Efeknya adalah dapat memicu kejahatan. - Membuat Rendah Diri. Rendah diri berasal dari perasaan merasa kurang dan takut dalam menghadapi kenyataan hidup. Apa akibatnya? Kualitas kerja yang rendah. Takut gagal, takut mencoba, takut mengeksplorasi kemampuan diri dan berbagai perasaan negatif lainnya. Ujung -ujungnya adalah akan berkutat pada kondisi itu-itu saja, tidak bisa maju. Itulah kenapa kasus kemisikanan akan menimbulkan kemiskinan juga.
Discussion about this post