KABARLAH.COM, Jakarta – Viral di media sosial Toyota Avanza Veloz hancur sampai terbelah. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh efek aquaplaning.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi di jalan sekitar Bandara Internasional Minangkabau pada Selasa (9/1/2024) sore.
Kecelakaan tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Dari data Samsat Jambi, mobil dengan nomor polisi BH 1003 LE itu merupakan Toyota Avanza Veloz 1.5 M/T tahun 2012. Dari foto yang beredar, mobil Avanza Veloz tersebut ringsek.
Bagian depan dan belakang mobil sampai terpisah. Mobil ringsek diduga karena menabrak tiang reklame dengan kecepatan tinggi.
Sebelum menabrak tiang reklame, Avanza Veloz ini diduga mengalami aquaplaning. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, aquaplaning merupakan sebuah fenomena ketika ban mobil kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi. Efeknya, mobil serasa melayang di atas air.
Menurut Sony, jika mobil mengalami aquaplaning tentu sangat berbahaya. Mobil cenderung tidak bisa dikontrol karena ban kehilangan traksi.
“Seperti yang kita tahu bahwa empat ban yang ada di mobil itu nggak sampai 10 persen dari total bodi mobil yang terhubung ke jln. Nah aquaplaning bahaya, karena bisa menghilangkan kontak ban dengan alas jalan (aspal),” ujar Sony kepada detikOto, Kamis (11/1/2024).
“Artinya kalau sudah terjebak aquaplaning maka arah mobil berubah tidak terkontrol,” sambungnya.
Kalau sudah begitu, mobil bisa melintir atau bahkan menabrak benda di sekitarnya. Efeknya semakin parah kalau kecepatan kendaraan tinggi.
“Semakin kencang lajunya semakin parah benturannya,” sebut Sony.
Untuk itu, Sony menyarankan saat turun hujan atau jalanan basah sebaiknya pengendara mengurangi kecepatan. Pastikan laju kendaraan setidaknya 10 km/jam lebih rendah dibanding kondisi normal.
“Semakin deras hujan semakin dikurangi lagi kecepatannya,” sarannya.
Discussion about this post