KABARLAH.COM, Jakarta – Kecelakaan maut kembali terjadi. Sebuah odong-odong tertabrak kereta api di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Kecelakaan ini menewaskan 9 orang, termasuk anak-anak.
Kapolsek Kragilan Kompol Yudi Wahyu mengatakan, Berdasarkan keterangan dari sopir odong-odong, total ada 20 orang yang menaiki odong-odong tersebut.
Ada dua rombongan odong-odong dari arah Walantaka menuju Kragilan. Kini, polisi telah mengamankan sopir odong-odong tersebut.
Dia menjelaskan, odong-odong tersebut melaju dari arah Kecamatan Walantaka menuju Kecamatan Kragilan. Polisi masih mendata berapa jumlah korban jiwa akibat kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB tersebut.
Kecelakaan maut yang sering terjadi beberapa waktu belakangan ini menjadi pelajaran penting agar tidak terulang kejadian serupa. Apalagi, tak sedikit kecelakaan maut akibat kendaraan bermotor ditabrak kereta.
Soal odong-odong yang ditabrak kereta ini, praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kendaraan jenis itu tidak memiliki kelayakan digunakan di jalan raya.
Advertisement
“Odong-odong itu kendaraan modifikasi yang tidak diuji kelayakan keselamatan jalan raya. Sehingga kendaraan tersebut hanya aman digunakan di lingkungan pemukiman/closed dan dengan kecepatan yang rendah,” kata Sony kepada detikcom, Selasa (26/7/2022).
Menurutnya, kalau odong-odong sudah keluar dari lingkungan tersebut ke jalan raya atau sampai melewati perlintasan kereta, pengemudinya sudah melanggar aturan lalu lintas dan membahayakan.
Selain itu, Sony juga menyoroti pelajaran penting bagi pengemudi saat melewati perlintasan kereta. Apalagi perlintasan kereta tanpa palang pintu resmi.
“Banyak jalan-jalan yang tidak resmi bersinggungan dengan perlintasan kereta api, jadi banyak yang tidak terdapat palang pintunya. Apabila melintas, harus benar-benar hati-hati, selalu berhenti sebelum melintas dan melihat ke kanan dan ke kiri, kemudian melintas kalau benar-benar sudah clear,” ucapnya.