KABARLAH.COM, Jakarta – Partai berkuasa Inggris, Partai Konservatif, akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan pengganti Liz Truss yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Kamis (20/10).
Ketua Komite 1922 parlemen Inggris, Graham Brady, mengatakan bahwa ia telah berbicara kepada ketua Partai Konservatif, Jake Berry.
“Dia mengonfirmasi sudah harus melakukan pemungutan suara dan menyimpulkan pemilihan kepemimpinan hingga hari Jumat tanggal 28 Oktober,” kata Brady, seperti dilansir The Guardian.
Ia kemudian berujar, “Jadi kami harus memiliki pemimpin baru sebelum laporan fiskal yang akan berlangsung pada 31 Oktober.”
Sementara itu, Truss masih akan menjadi PM hingga pemimpin baru terpilih.
Dengan pengunduran diri ini Truss menjadi PM Inggris tercepat yang mengumumkan mundur usai menjabat 45 hari.
Truss mundur di tengah desakan publik karena berbagai krisis yang masih terus mencekik Inggris setelah ia berkuasa.
Ia sempat meminta maaf atas kesalahan kebijakannya yang menyebabkan banyak investor kabur sehingga krisis ekonomi kian buruk di tengah ancaman resesi.
Baru-baru ini, Truss memang menerapkan sejumlah kebijakan ekonomi yang cukup kontroversial bagi para elite Inggris.
Pada 23 September lalu, misalnya, Truss mengumumkan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama beberapa tahun terakhir.
Strategi itu mencakup pemangkasan tarif pajak hingga 45 persen dan meningkatkan pinjaman pemerintah.
Bank Sentral Inggris sampai-sampai harus melakukan intervensi untuk mencegah dana pensiun terseret dalam kekacauan tersebut.
