KABARLAH.COM, Pekanbaru – DiKeradjaan Airtiris Melayu Kampar dan Gagasan Badan Eknomi Melayu (GABEM) menandatangani kesepakatan kerja sama di berbagai bidang.
Acara penandatanganan berlangsung di Bilik Mesyuarat Utama, Arataz Properties (KL) Sdn Bhd, Suite 30-1, Wisma UOA II, No. 21 Jalan Pinang, 50450 Kuala Lumpur, Selasa (27/8/2024).
Kesepakatan ini menandai langkah penting dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi dan budaya antara kedua pihak.
Memorandum of Understanding (MoU) bernomor 004-01/SK/EN-GABEM/VIII/2024 ditandatangani oleh delapan pejabat tinggi kedua pihak. Seperti, Tuanku SPYM STBA Prof. Dr. Muhammad Yunus Abdullah Rahmadsyah Al Haj selaku Diradja Airtiris Melayu Kampar dan Penaung serta Presiden Ekonomi Nusantara, serta Tan Sri Prof. Dr. Rahim Tamby Chik sebagai Pengusi GABEM.
Turut membubuhkan tanda tangan dalam MoU tersebut Dato’ Haji Nasir bin Aman P.B.S sebagai Deputi Presiden Ekonomi Nusantara, YAM Datuk Seri T Besar Prof. Dr. Azhari Naib Presiden Ekonomi Nusantara, dan Datuk Seri Ramle Bin Mat Daly sebagai Presiden Pertubuhan Skuad Bakti Malaysia (ASEAN).
Termasuk juga Datuk Abu Samah Bacik sebagai Ahli Lembaga Pengarah GABEM, Tuan Ir. Haji Azmon Amir Hasan sebagai Ahli Lembaga Pengarah GABEM, dan Dato’ Chishty Syed Mohamed Hafeezudeen sebagai Ketua Biro Ekonomi, Ekonomi Nusantara.
Penandatanganan ini mewakili komitmen bersama untuk memajukan kepentingan ekonomi, sosial dan bidang lainnya.
Dato’ Pakemudiraja Jasa Negeri DiKeradjaan Airtiris Melayu Kampar, Prof. Dr. H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM, kepada wartawan menjelaskan hasil penandatanganan tersebut.
Menurutnya, kesepakatan ini mencakup delapan bidang kerja sama yang luas, meliputi pengembangan adat dan budaya, pendidikan dan pelatihan, dan pengembangan pusat ekonomi kerakyatan.
“Termasuk juga bidang investasi dan bisnis, pembangunan infrastruktur kebudayaan, pariwisata dan kuliner, kesehatan, serta bidang-bidang lain yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar, yaitu Komite Ekonomi Nusantara yang melibatkan enam negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, India, China, dan Maladewa.
“Tujuannya adalah untuk memperkuat ikatan ekonomi dan budaya di antara negara-negara tersebut, dengan GABEM sebagai mitra strategis di Malaysia,” paparnya.
Salah satu aspek penting dari kesepakatan ini adalah fokus pada pengembangan ekonomi kerakyatan dan pelestarian budaya. Hal ini tercermin dalam rencana untuk membangun pusat infrastruktur kebudayaan dan mengembangkan sektor pariwisata serta kuliner khas daerah.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus melestarikan warisan budaya yang berharga,” cakapnya.
Anggota DPRD Riau ini menjelaskan lebih lanjut bahwa kerja sama ini memiliki tujuan ekonomi yang luas. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kita dapat menciptakan peluang investasi baru, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pertukaran pengetahuan serta teknologi antara kedua belah pihak,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya aspek pendidikan dan pelatihan dalam kesepakatan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Selain tujuan ekonomi, Sofyan Siroj Abdul Wahab juga menyoroti aspek-aspek lain dari kerja sama ini. “Kita tidak hanya berbicara tentang ekonomi, tetapi juga tentang memperkuat ikatan budaya, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan bersama-sama menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Ia optimis bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan berpotensi menjadi model kerja sama regional yang efektif di masa depan.
Discussion about this post