KABARLAH.COM, Kampar – Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Antara adat dan agama sama – sama tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, saling terikat. Sehingga pada Hari Raya Kedua Idul Fitri 1444 H ini dilaksanakan khutbah panjang yang merupakan adat istiadat yang turun temurun dari ninik moyang kita, dan dari leluhur kita sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Nasrul selaku Datuk Bandaro Pucut Adat Kenegerian Desa Sungai Sarik dan Kepala Desa.
Khutbah panjang yang dilakukan pada hari Kedua Idul Fitri 1444 H ini dilaksanakan di Rumah Gadang (Persukuan Besar) di Kenegerian Desa Sungai Sarik.
“Kegiatan itu, tak lain dan tak bukan untuk melestarikan dan mengembangkan adat istiadat yang ada di Kenegerian Desa Sungai Sarik Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar, ” ujar Nasrul.

Dijelaskan Kades Tiga Periode ini, tujuannya adalah untuk mengenang jasa para pendahulu dan pendiri terdahulu. Agar nantinya kita yang tinggal ini, sebagai penerus budaya adat istiadat Kenegerian Desa Sungai Sarik.
“Setelah Khutbah Panjang, Siraturahmi dan Manjolang Ninik Mamak antara cucung kemanakan. nantinya, akan diadakan arak iring. Arak iring dengan membawa dulang (per-tiap sukuan), diiringi pencat silat dan suara gendang celempong. dengan tujuan untuk memeriahkan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H dan mengembangkan serta melestarikan budaya dan adat istiadat yang ada di kenegerian Desa Sungai Sarik, ” imbuh Nasrul.

Sementara itu, Putra Rahmat Ilahi selaku Ketua IPMDS sangat mengapresiasi kegiatan ini yang menjadi tradisi dan merupakan adat istiadat yang harus dilestarikan di Desa Sungai Sarik.
“Masyarakat sangat antusias menghadiri kegiatan ini, dan terlaksana dengan khidmat yang di hadiri oleh seluruh elemen yang ada di Desa Sungai Sarik, di antaranya anak cucung kemanakan, Pemerintah Desa, LPM, BPD, pemuda, pelajar dan mahasiswa di Kenegerian Desa Sungai Sarik, ” pungkas Putra Rahmat Ilahi yang juga merupakan mahasiswa aktif UIN Suska Riau. (NFY)
Discussion about this post