KABARLAH.COM, Kampar – Berharap dari pemerintah daerah kabupaten kampar, untuk memperbaiki ruas jalan Lubuk Agung (IV koto Setingkai) – Sungai Sarik, namun sayangnya sampai saat ini belum ada aksi nyatanya. Hal itu diungkapkan, Selvi Arianti selaku Bendahara IPMDS kepada awak media
Selvi menerangkan, sudah masuk musim penghujan, otomatis ruas jalan tersebut bak seperti kubangan kerbau, yang pada dasarnya ruas jalan lubuk agung (IV koto Setingkai) – Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar masih jalan tanah.
“Masyarakat sangat butuh perhatian khusus dari pemerintah daerah, terkhususnya kabupaten Kampar,” ucapnya dengan suara berapi-api.
Sementara, Ketua IPMDS Rahmat Putra Ilahi mengatakan hanya 10 KM, saja untuk ruas jalan lubuk agung (IV Koto Setingkai) – sungai sarik, sampai saat ini, pemerintah daerah terkhususnya Kabupaten Kampar belum menganggarkan untuk peningkatan ruas jalan tersebut, karena ruas jalan tersebut satu-satunya, akses keluar masuk dan perekonomian masyarakat.

“Jikalau sudah masuk pada masa ini, otomotis jalan rusak, perekonomian pun terhambat, harga-harga barangpun naik. Masyarakat mau makan apa jadi nya?. Ibaratnya kami sama dengan dianak tirikan jadinya atau tidak diperhatikan secara khusus oleh pemerintah terkhusus pemerintah kabupaten Kampar,” sebutnya dengan suara lantang.
Tokoh muda aktivis Jalur Kuning Redo Antoni Sandra, mengatakan dengan inisiatif dan swadaya masyarakat, mereka bergotong royong untuk menutupi lubang-lubang jalan yang rusak. Dengan modal bawa cangkul dan batu mangga dari sungai menutupi lubang-lubang jalan yang rusak parah tersebut. Agar akses jalan bisa di lewati dan akses perekonomian pun tidak terhambat.
“Ini Ruas jalan pemerintah daerah, bukan ruas jalan pribadi otomatis dengan swadaya masyarakat tidaklah maksimal pekerjaannya, hanya bertahan 1 bulan sampai 2 bulan saja, sehabisnya itu rusak kembali,” ujarnya
Redo Antoni berharap agar pemerintah terkhusus pemerintah kabupaten Kampar, melakukan aksi nyata bukan hanya omongan saja.