KABARLAH.COM, JAKARTA – Penemuan 4 jasad sekeluarga dalam rumah di Perum Citra Garden I, Kalideres, Jakarta Barat, menggemparkan warga. Keempat jasad tersebut sudah ‘mengering’, tersisa tulang dan kulit saja.
Keempat korban tewas yakni: RG (71) yang merupakan suami, RM (68) istri, DF (42) anak, dan BG (68) yang berstatus ipar. Keempatnya ditemukan tewas dalam rumah di Perum Citra Garden I Extension Blok AC5/7 RT 007 RW 015 Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11).
Keempat jasad tersebut ditemukan setelah warga mencium bau menyengat selama berminggu-minggu. Kematian keempatnya selama berminggu-minggu tidak ada yang mengetahui karena kondisi rumah pun tertutup rapat.
Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat sekeluarga di Kalideres yang bikin gempar yang dirangkum detikcom, Sabtu (12/11/2022).
1) Mayat Mengering Tinggal Tulang dan Kulit
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Taufik mengungkapkan kondisi jasad keempatnya sudah mengering. Korban diperkirakan tewas sudah lama.
(Kondisi jasad) tinggal tulang sama kulit, udah kering,” ujar Kompol Taufik ketika dihubungi, Jumat (11/11).
2) Tewas karena Tak Makan-Minum Cukup Lama
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, dari hasil autopsi terhadap empat jasad tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Pasma mengatakan keempat korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.
“Jadi berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama.
Karena ditemukan dari otot-otot sudah mengecil,” jelas Pasma kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).
“Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini,” pungkas Pasma.
Masih berdasarkan autopsi, ditemukan fakta bahwa keempat orang tersebut meninggal sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.
“Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda,” jelas Pasma.
Editor : Robi Darwis