KABARLAH.COM, PEKANBARU – Seperti di kutip dari berbagai sumber media yang memberitakan tentang perjalanan dinas Wali kota pekanbaru ke luar negeri yaitu ke Negara mesir dengan maksud dan tujuan yang tidak jelas.
Seperti diketahui bahwa perjalanan dinas wali kota ini mengajak beberapa pejabat lainnya seperti Sekda Muhammad Jamil, Asisten I Syoffaizal, Asisten II El Syabrina, Asisten III Masykur Tarmizi, Kepala Dinas PUPR Indra Pomi, Kepala Dinas Pendidikan Ismardi Ilyas,
Kepala Dinas Kesehatan Zaini Rizaldy, Kepala Bapenda Zulhelmi Arifin, Kepala Diskominfo Firmansyah Eka Putra, Kepala DPMPTSP Akmal Khairi, Kepala Distanak Muhammad Firdaus, Sekretaris Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Plt Kabag Tupim Edi Susanto, Direktur PT Sarana Pembangunan Pekanbaru Heri Susanto.
Firdaus selaku Wali Kota Pekanbaru seperti tidak peduli dengan permasalahan masyarakat Pekanbaru saat ini. Rasa apatis itu sangat terlihat ketika mengambil kebijakan untuk pergi keluar negeri di saat masyarakat kota pekanbaru sedang menghadapi berbagai kesulitan di berbagai aspek.
Permasalahan tersebut seperti sulitnya mendapatkan minyak goreng, kelangkaan BBM terkhusus pada jenis solar yang menyebabkan antrian panjang di jalanan sehingga menambah titik kemacetan, belum lagi perekonomian masyarakat kota Pekanbaru yang masih kesulitan sejak pandemi melanda.
Permasalahan di lingkungan seperti sampah yang menggunung di berbagai titik di kota pekanbaru dan banjir yang selalu melanda ketika turun hujan, begitu pula jalan-jalan yang rusak akibat pembangunan IPAL.
Permasalahan-permasalahan tersebut belum di sentuh secara serius oleh Pemko sehingga permasalahan itu masih ada sampai saat ini, hal ini menandakan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru belum hadir di tengah-tengah masyarakat.
Pemborosan anggaran tepat dilayangkan kepada Pemko Pekanbaru mengingat banyak permasalahan yang urgensi perlu di dahulukan seperti permasalahan diatas tetapi nyatanya Pemko Pekanbaru memilih untuk pergi keluar negeri menggunakan APBD dengan biaya yang tidak sedikit.
Padahal seharusnya Pemko Pekanbaru sebagai kota dengan visi smart city madani tidak melanggar nilai-nilai Islam seperti yang tertuang dalam surat Al Isra ayat 27 untuk tidak berlaku boros .
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Isra: 27).
Kebijakan perjalanan dinas keluar negeri ini menunjukkan bahwa Wali Kota Pekanbaru apatis atau tidak peduli terkait permasalahan yang sedang mendera di tubuh masyarakat Pekanbaru dan melakukan pemborosan anggaran di tengah kesulitan yang dihadapi masyarakat kota Pekanbaru.
Maka seharusnya Firdaus selaku Wali kota Pekanbaru lebih memprioritaskan untuk menyelesaikan dan memberikan solusi yang konkrit terkait masalah masyarakat tersebut di bandingkan harus pergi ke luar negeri dengan biaya menggunakan APBD. Maka dari itu KAMMI Daerah Pekanbaru menyatakan sikap secara tegas :
1. Mendesak Wali Kota Pekanbaru untuk membatalan pengajuan perjalanan Dinas ke Luar Negeri.
2. Mendesak dan mempercepat Wali Kota untuk menyelesaikan permasalahan seperti kelangkaan minyak goreng, BBM jenis solar, Kemacetan, Sampah dan Banjir.
3. Mendesak Pemerintah Kota untuk menggunakan APBD secara efektif dan substansial agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat Kota Pekanbaru.
(Arif Nanda Kusuma, Ketua Umum KAMMI Daerah Pekanbaru)
Discussion about this post