KABARLAH.COM, Jakarta – Sejumlah siswa dan staf di sekolah menengah Ottawa, Kanada, mengirim pesan dukungan ke seorang guru SD Chelsea, Quebec, yang dikeluarkan dari kelas karena mengenakan jilbab.
Guru Fatemeh Anvari diberi tahu awal bulan ini bahwa dia tidak akan lagi diizinkan untuk mengajar kelas 3 di Sekolah Dasar Chelsea karena Bill 21, undang-undang Quebec yang melarang pemakaian simbol agama oleh pegawai pemerintah tertentu yang dianggap memiliki posisi berwenang saat bekerja.
Di Ridgemont High School di Alta Vista Drive, pita hijau dan pesan dukungan untuk Anvari telah dipasang di pagar. Ratusan tanda tangan ada di poster yang bertuliskan, “Staf dan siswa Ridgemont High School mendukung Anda Fatemeh Anvari.”
Anvari adalah mantan siswa di Ridgemont High School, demikian dilaporkan laman ottawa.ctvnews.ca, Sabtu, 11 Desember 2021.
Anvari telah menjadi guru pengganti di sekolah itu sejak Maret, dan direkrut untuk posisi mengajar menjelang akhir Oktober 2021.
Dia telah ditawari posisi baru untuk bekerja pada literasi dan keragaman dengan anak-anak di Chelsea Elementary School.
Anvari mengatakan jilbab adalah bagian dari identitasnya.
“Ya, saya Muslim, tetapi bagi saya, (hijab) memiliki makna lain dari identitas saya.
Bagaimana saya memilih untuk mewakili diri saya sebagai orang yang kuat di dunia yang mungkin tidak menginginkan saya menjadi diri saya sendiri,” katanya. .
Undang-undang, yang sebagian dikuatkan oleh pengadilan Quebec musim semi ini, dikecam karena menargetkan Muslim, Sikh, dan Yahudi. Para pemimpin partai federal menuntut permintaan maaf selama debat pemilihan federal September setelah moderator menyebutnya diskriminatif.
Perdana Menteri Francois Legault mengatakan Jumat bahwa Dewan Sekolah Quebec Barat seharusnya tidak mempekerjakan Anvari.
Namun Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akan mengupayakan tindakan hukum terhadap undang-undang Quebec yang membuat seorang guru kehilangan pekerjaannya minggu lalu karena menolak melepas jilbab.
“Tidak seorang pun di Kanada harus kehilangan pekerjaan karena apa yang mereka kenakan atau keyakinan agama mereka,” kata kantor Justin Trudeau dalam email, dikutip dari Reuters.
“Kami belum menutup pintu untuk membuat perwakilan di pengadilan di masa depan,” tambahnya.
Discussion about this post