KABARLAH.COM, Malang – Air mata Trimah (69) seketika menetes tatkala mengingat anak-anak kandung yang menitipkannya ke panti jompo. Suara Trimah seketika bergetar dan melemah ketika mengucapkan asa di dalam hatinya.
“Mudah-mudahan saja dia (anak-anaknya) masih ingat punya orangtua,” tutur Trimah saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khotimah, Senin (1/11/2021).
Dititipkan sang anak ke panti jompo
Ingatan Trimah kembali ke hari di mana anak-anak yang dilahirkannya mengantarkannya ke panti khusus lansia, Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada 27 Oktober 2021.
Di tempat tersebut, Trimah menempati kamar lansia 10. Saat masuk ke panti tersebut, Trimah dalam kondisi tidak bisa berjalan akibat gangguan kesehatan di bagian persendiannya.
Sehingga, dia pun harus menggunakan bantuan kursi roda untuk beraktivitas.
Tetap doakan sang anak
Meski kecewa dengan keputusan anak-anaknya yang menempatkan Trimah di panti jompo, namun sebagai seorang ibu, Trimah tetap mendoakan yang terbaik bagi putra-putrinya.
Doa itu dia panjatkan setiap saat ketika teringat pada buah hatinya.
“Supaya panjang umur, mudah rezeki, dimudahkan segala urusannya,” katanya.
Anaknya tak bilang akan dititipkan
Trimah merupakan warga Magelang, Jawa Tengah. Dia memiliki tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki.
Dua anaknya ada di Jakarta, satu lagi yang perempuan ada di Pekalongan, Jawa Tengah.
Dia sempat tinggal bersama anaknya yang di Pekalongan. Kemudian, dia pindah ke anaknya yang di Jakarta
Di Jakarta, Trimah tinggal di rumah kontrakan sampai masa kontraknya habis sebelum akhirnya dititipkan di Griya Lansia.
Trimah mengatakan, suami dari anaknya yang di Jakarta bekerja sebagai tukang ojek.
Sedangkan anak laki-lakinya bekerja sebagai buruh sopir di Jakarta dan terkena PHK akibat pandemi Covid-19.
Adapun suami dari anaknya di Pekalongan juga bekerja sebagai tukang sopir.
Saat hendak dititipkan, Trimah mengaku tidak diberi tahu terlebih dahulu. Saat itu, ketiga anaknya yang mengantar hanya mengatakan ingin mengajaknya jalan-jalan.
“Pokoknya pergi yuk, tadinya bilang (perginya) dekat,” katanya.
Saat tiba di Griya Lansia, Trimah hanya mengikuti kehendak anaknya meski mengaku kecewa.
“Mereka bilang, Ma hati-hati, yang sabar ya, Mama sabar di sini. Saya bilang iya saja,” katanya.
Sudah betah
Trimah mengaku sudah betah di tempatnya yang sekarang. Dia mengaku tidak akan mau meski dijemput oleh anaknya.
“Tidak mau udahan. Di sini saja ada yang merawat dari pada disia-siakan,” katanya.
Penanggungjawab Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi Rahmat mengatakan, jumlah penghuni di panti tersebut sebanyak 58 orang.
Dari jumlah itu, tiga orang yang merupakan titipan dari anaknya. Yakni Trimah, Sutiyo asal Jombang dan Martiin asal Sidoarjo.
“Tiga orang yang dititipkan oleh anaknya. Sisanya diantar relawan-relawan kita dan diantar Dinsos,” katanya.
Editor : Nodi