BerandaBeritaRS di Pekanbaru Akui Salah, Usai Diamuk Anggota Ormas soal Hasil Swab

RS di Pekanbaru Akui Salah, Usai Diamuk Anggota Ormas soal Hasil Swab

spot_img

KABARLAH.COM, Pekanbaru – Salah satu anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) di Pekanbaru ngamuk karena merasa dipermainkan dengan hasil swab PCR yang menunjukkan positif COVID-19.

Pihak rumah sakit memastikan ada miskomunikasi dan siap mencabut laporan polisi. Publik Relation Coordinator Eka Hospital Grup, Denny Tan mengatakan BS tercatat sudah 2 kali swab PCR di Eka Hospital Pekanbaru. Dari dua kali swab itu, hasilnya negatif COVID-19.

“Tanggal 24 dan tanggal 26 PCR. Kedua tes PCR hasilnya negatif,” terang Denny kepada detikcom, Rabu (29/9/2021).

Denny memastikan, selain pemeriksaan langsung, pihaknya menerima sampel rujukan dari RS Medika Dumai. Sampel rujukan inilah yang kemudian menyatakan positif COVID-19.

Sayangnya, sampel rujukan yang positif itu tidak dijelaskan dalam surat hasil swab yang dikeluarkan, Minggu (26/9), pukul 20.00 WIB. Pihak RS mengakui tidak ada memberi tahu bahwa hasil itu adalah hasil sampel rujukan.

“Kalau dari kami menerima sampel, di luar wewenang kami untuk memberitahu kalau ada rujukan. Kami sifatnya menerima dan lakukan pengecekan lebih lanjut,” katanya.

Denny mengaku tak ada kesempatan untuk menjelaskan dan memang tidak dijelaskan dalam surat hasil sehingga hal itulah yang dinilai sebagai kejanggalan dan memicu amarah BS.

“Kemarin yang terjadi ada kesalahpahaman yang dibaca, jadi yang dibaca hasil rujukan. Kita juga paham karena memang kan ada beliau merasa ada kejanggalan. Swab-nya pukul 17.30 WIB dan 2 jam keluar hasil dan ditulis diperiksa pukul 09.00 WIB,” katanya.

“Kami lihatnya begitu (miskomunikasi) ada kesalahpahaman. Kami juga merasa aneh ya kok dalam 2 jam sudah keluar hasilnya. Justru yang swab pukul 17.30-an itu keluar hasilnya malam sekitar pukul 23.30 WIB,” katanya lagi.

Denny mengaku saat keributan terjadi di lokasi hanya ada petugas lapangan dan pihak keamanan rumah sakit sehingga tidak ada yang bisa menjelaskan terkait hasil swab positif COVID-19 yang dipertanyakan BS.

“Saat video direkam yang menangani itu dari sekuriti. Jadi mereka juga tidak bisa menjelaskan apa-apa karena ini terkait laporan medis, setelah itu baru ada staf kami menjelaskan,” katanya.

Terkait laporan penganiayaan yang sudah dilayangkan ke Polresta Pekanbaru, Denny tak membantah. Namun ia mengaku siap berdamai secara kekeluargaan dan cabut laporan.

“Untuk laporan betul kita buat pengaduan, pertama kami berempati pada tenaga kerja kami. Karena mereka juga ada kekerasan verbal, ada kata-kata kasar juga. Yang kedua kami terbuka kalau pengaduan ini mau dicabut,” katanya.

“Kalau pihak bersangkutan mau menyelesaikan ya kita terbuka kalau mau diselesaikan secara kekeluargaan, kami siap cabut laporan,” sambung Denny.

Diketahui, video anggota organisasi masyarakat berinisial BS menggeruduk dan ngamuk di RS Eka Hospital Pekanbaru viral di media sosial. Emosinya meluap karena merasa dipermainkan dengan hasil swab PCR.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img