KABARLAH.COM, Turki – Danau Aksehir, salah satu danau terbesar di Turki hampir mengering. Danau endoreik air tawar tektonik di provinsi barat daya Turki Konya ini menyusut karena kurangnya curah hujan selama bertahun-tahun.
Dikutip dari Hurriyet Daily News, Rabu (8/9/2021) danau seluas 54 kilometer persegi itu kini mulai ditumbuhi alang-alang. Perubahan iklim global dan drainase air yang berlebihan untuk tujuan irigasi, menjadi faktor utama menyusutnya air danau tersebut.
Tahir Nalbantcılar, akademisi dari Universitas Teknik Konya, menyatakan bahwa ada lapisan tanah retak sedalam lima meter di tengah danau terbesar kelima di Turki tersebut.
Dia menyebutkan, pemanasan global memang alasan utama mengeringnya danau, namun ini bukan satu-satunya penyebab, karena kegiatan pertanian di wilayah tersebut juga ikut andil.
“Jelas bahwa kolam yang dibangun untuk tujuan irigasi, tanggul yang dibangun di depan sungai penting, dan beberapa bangunan yang dibangun untuk mendukung kegiatan pertanian juga mengeringkan kapiler yang memberi makan danau ini,” tegasnya.
“Jika kita tidak mengubah sistem penggunaan air kita saat ini, danau ini sebentar lagi akan mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya kepada kita,” tambahnya.
Perubahan iklim mempengaruhi semua sendi kehidupan termasuk kelangkaan air, kerusakan ekosistem lahan dan lautan, penurunan kualitas kesehatan, hingga kelangkaan pangan.
Bulan lalu, untuk pertama kalinya di dunia terjadi kelaparan akibat perubahan iklim. Program Pangan Dunia PBB melaporkan sejumlah besar penduduk Madagaskar berada di ambang kelaparan setelah empat tahun mengalami curah hujan yang sangat rendah.
Secara historis, kelaparan disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor seperti hama, bencana alam, konflik manusia, dan korupsi politik.
Namun kali ini, PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya mengatakan bahwa ini adalah yang pertama kalinya terjadi kelaparan murni disebabkan oleh efek emisi gas rumah kaca.
Discussion about this post