KABARLAH.COM, Blitar – Seorang laki-laki tewas saat memancing di kawasan Pantai Banten Mati, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Minggu(29/8/2021).
Korban berinisial MRA (50) warga Kecamatan Sananwetan itu tewas setelah Ia jatuh tergelincir ketika hendak melepaskan mata kail yang tersangkut di karang.Â
“Korban luka parah di kepala dan tewas di lokasi kejadian,” kata Kapolsek Wonotirto Polres Blitar AKP Subondo.
Subondo mengatakan, korban datang ke lokasi bersama teman yang juga sekaligus tetangganya.
Dari Kota Blitar keduanya mengendarai sepeda motor dengan berboncengan.
Tiba di Desa Tambakrejo, keduanya sempat berbelanja perbekalan mancing.
“Korban dan saksi membeli pancing, kopi, air mineral dan kerupuk,” kata Subondo.
Di rumah warga setempat, korban dan saksi juga menitipkan helm dan jaket. Setelah itu, motor kembali dipacu menuju lokasi pemancingan. Di pinggir pantai yang berada di tebing tinggi. Keduanya memarkir motor.
Dengan berjalan kaki, keduanya melanjutkan perjalanan menuju Tebing Semar. Sekitar 15 menit untuk sampai di tempat tujuan. Di lokasi yang dikalangan pemancing dikenal sebagai sarang ikan, kail dilempar. Di atas tebing itu, korban dan saksi duduk bersebelahan.
Saksi sempat meminum air mineral. “Korban sempat dapat satu ekor ikan,” kata Subondo.
Mungkin bermaksud mencari tempat mancing yang lebih nyaman. Korban tiba-tiba pindah lokasi mancing yang berjarak sekitar empat meter dari saksi.
Insiden terjadi saat korban kembali melempar mata kail ke air. Entah apa yang terjadi. Kail beserta bandul milik korban tersangkut batu karang.
Berulangkali ditarik-tarik, tidak kunjung lepas. Menurut Subondo, saksi sempat memperingatkan korban untuk memutus senar.
Daripada susah-susah, senar pancing lebih baik diputus dengan menyundut api rokok. Namun korban tetap berusaha menarik tali senarnya.
“Korban tetap berusaha melepas kailnya yang tersangkut,” kata Subondo.
Entah apa yang terjadi. Saat menarik senar kailnya, korban tiba-tiba tergelincir jatuh. Tubuh korban meluncur ke tebing karang yang curam sekaligus tajam.
Menurut keterangan saksi kepada petugas, saat terjatuh korban sempat berteriak memanggil nama saksi, meminta pertolongan. Melihat medan yang berat, saksi sontak meminta bantuan pemancing lain.
Dibantu warga setempat, dengan tali tambang lokasi jatuhnya korban berhasil dicapai.
Korban sudah tidak bergerak. Kondisinya mengenaskan. Pelipis, dahi, dan hidung robek. Tulang kening bagian kanan, patah. Begitu juga dengan tulang paha kanan kiri, juga patah.
Karena medan yang berat, proses evakuasi korban sempat menyulitkan. Menurut Subondo, karena luka yang diderita, yang bersangkutan meninggal dunia di lokasi. Dari pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan. Kematian korban murni akibat kecelakaan.
Pihak keluarga membuat surat pernyataan yang intinya tidak menghendaki dilakukan autopsi. Jenazah korban langsung dimakamkan.
“Dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan. Kematian korban akibat kecelakaan terjatuh dari tebing tempatnya mancing,” katanya.