KABARLAH.COM, Pada Senin (17/5/2021) malam, ketegangan terlihat di perbatasan Lebanon-Israel, ketika beberapa roket ditembakkan dari arah Lebanon ke wilayah Israel.
Namun Israel menyatakan bila keenam roket yang ditembakkan tersebut gagal dan akhirnya jatuh di dalam wilayah Lebanon.
Tentara mengatakan bahwa artileri milik Israel kemudian membalas tembakan ke Lebanon selatan.
Sirene tanda adanya serangan udara dibunyikan di sebuah permukiman Israel dekat perbatasan dan warga diperintahkan untuk menyiapkan tempat perlindungan dari bom.
“Kami terjaga di malam hari dan mendengar pemboman, tetapi kami tidak terlalu memperhatikannya. Kemudian kami keluar dan mendengar tembakan gencar keluar dan kemudian mereka membalas,” ujar penduduk Hassan Lamah, seperti dikutip dari The Associated Press.
Insiden itu terjadi di dekat lokasi unjuk rasa yang dilakukan di sepanjang perbatasan Lebanon pada hari Jumat.
Dalam satu insiden, pengunjuk rasa telah melanggar pagar perbatasan dan memasuki wilayah Israel.
Tentara Israel kemudian menembak dan membunuh satu orang, yang kemudian diidentifikasi oleh milisi Lebanon Hizbullah sebagai salah satu pejuangnya.
Tentara Hamas dan Fatah Bersatu Warga Indonesia di Gaza, Muhammad Husein mengabarkan jika semua faksi di Palestina bersatu melawan agresi militer Israel.
Dua kekuatan militan di Palestina yakni Hamas dan Fatah dikabarkan bersatu padu melawan serangan Israel ke Gaza dan Masjidil Al Aqsa.
Seperti diketahui Hamas memiliki sayap militer bernama Brigade Izz Ad-Din Al Qassam sementara Fatah memiliki pasukan militer bernama Al-Asifah.
Selain dua kelompok itu ada juga Jihad Islam, dan lainnya.
“Mereka saat ini bersatu dalam apa yang mereka sebut ‘Ruang Koordinasi’,” kata Husein saat live di youtube Ustadz Adi Hidayat Selasa (18/5/2021) malam.
Husein pun menyakini kelompok-kelompok Palestina yang selama ini berbeda dalam pandangan politik kini bersatu dalam hal melawan Israel.
Bahkan, kata Husein, perlawanan rakyat Palestina kali ini adalah gerakan Intifada.
Intifada adalah gerakan perlawanan jalanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina dari berbagai golongan yakni agama, nasionalis, dan komunis.
Gerakan ini pernah meletus pada tahun 1987-1993 dan gerakan intifada kedua pada tahun 2000-2003.
Selain itu, Husein juga mengabarkan soal kondisi dalam negeri Israel yang tidak stabil. “Terjadi pemberontakan di beberapa kota Israel dan itu sangat parah banget,” lanjutnya.
Lod adalah salah satu kota di Israel yang saat ini sedang terjadi perang saudara dan sudah memakan korban jiwa.
Masalah lain yang dihadapi Israel, kata Husein adalah tidak efektifnya Iron Dome penangkal serangan udara milik Israel.
Akibatnya, serangan roket-roket Hamas dan pejuang Palestina lainnya dengan mudah menjangkau kota-kota di Israel.
Discussion about this post