KABARLAH.COM, Bandung – Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung melakukan operasi bayi kembar dempet, Rabu, 7 April 2021. Pasien merupakan bayi perempuan bernama Hasna dan Husna berusia 8 bulan.
“Diperkirakan lama operasi selama 8 jam,” kata ketua tim dokter pemisahan bayi kembar siam RSHS Bandung, Dikki Drajat Kusmayadi, Rabu (07/03).
Bayi kembar dempet itu berasal dari sebuah keluarga di daerah Soreang, Kabupaten Bandung. Dari hasil pemeriksaan tim dokter, bayi mengalami dempet di bagian perut. “Dengan organ yang dempet adalah lever,” ujar Dikki.
Adapun kondisi kompleksnya adalah pembuluh darah yang menyilang di kedua liver bayi. Tim dokter sebelum operasi menyatakan belum menemukan kendala yang berarti untuk rencana operasi pemisahan.
Keduanya dibawa masuk ke ruang operasi pada pukul 07.00 WIB dan mulai dioperasi satu jam kemudian.
Berat badan bayi kembar itu yang terbaru adalah 9,3 kilogram. Sehari sebelumnya tim dokter melakukan simulasi operasi dengan melibatkan 40-50 orang.
Mereka di antaranya merupakan dokter spesialis anastesi, anak, bedah anak, plastik, dan syaraf, serta para perawat. “Simulasinya dimulai dari pembiusan hingga kemudian ditutup oleh dokter bedah plastik,” kata Dikki.
Tim dokter berharap operasi berjalan lancar dan bayi kembar dempet itu bisa dipisahkan, termasuk organ hati yang menempel. Secara usia, pasien tergolong bayi yang sudah layak menjalani operasi.
Biasanya pada usia 6-8 bulan. Harapannya, menurut Dikki, bayi pada usia itu sudah mampu menjalani atau mentolerir perubahan-perubahan akibat operasi yang besar, berat, dan kompleks.
Sebelumnya tim dokter RSHS Bandung menangani pemisahan bayi kembar dempet perempuan juga, namun usianya lebih muda. Operasi pemisahan dilakukan secara dini saat bayi berumur tiga hari pada 11 Februari 2021.
Alasannya karena seorang bayi di antaranya mengalami perburukan kondisi.
Bayi asal Cirebon itu mengalami dempet di bagian perut serta lever. Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi mengatakan, bayi itu dikirim ke tempatnya sehari setelah lahir pada 7 Februari 2021.
“Sehingga harus dilakukan operasi pemisahan secara darurat untuk menyelamatkan satu bayi karena kembarannya saat operasi meninggal dunia,” ujarnya akhir Maret lalu. Seorang bayi yang hidup telah dipulangkan namun masih dalam pengawasan dokter.
ANWAR SISWADI
Discussion about this post