Kabarlah.com, Jakarta – Belum genap setahun menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sudah dua kali digoyang isu kudeta. Manuver kudeta secara bergantian dilakukan sejumlah kader senior partai berlambang bintang mercy itu yang tak puas dengan kepemimpinan AHY yang terpilih lewat Kongres V Demokrat pada 15 Maret 2020.
Kasus teranyar, Partai Demokrat menuding adanya keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam upaya kudeta itu. Kendati ada isu tersebut, AHY mengklaim semua kader solid mendukungnya. Adapun pelaku gerakan yang hendak menggoyang posisinya disebut menyasar kader yang dianggap jauh dari pusat.
Di masa kepemimpinannya. ia mengatakan telah berhasil membawa partai melampaui target kemenangan dalam Pilkada 2020. “Tren elektabilitas partai terus meningkat,” ujarnya. Dikutip dari tempo.
AHY mengatakan mulai mendengar adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat sejak sebulan lalu. Ada laporan bahwa bahwa segelintir orang mengajak sejumlah pengurus daerah menggelar kongres luar biasa.
Menurut AHY, dalam pertemuan yang dihadiri mantan kader Demokrat dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, KLB rencananya diadakan untuk menjadikan Moeldoko sebagai ketua umum demi pencapresan di 2024. “Mereka datang karena menghormati pengundang yang merupakan kader senior dan menjanjikan dana bantuan sosial bencana alam,” kata AHY.
Pada kesempatan terpisah, Moeldoko mengaku pernah bertemu dengan sejumlah kader Demokrat, namun acara tersebut disebut sekadar minum kopi. Ia membantah berniat mencalonkan diri sebagai calon presiden.
Discussion about this post