KABARLAH.COM, PEKANBARU – Seks adalah salah satu potensi terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Potensi itulah yang dapat menjadikan manusia dapat berhubungan seks dan melahirkan keturunan, dengan potensi seks tersebut kelestarian hidup manusia terjaga.
Secanggih apa pun teknologi perkembangbiakan diciptakan tidak akan dapat mengalahkan proses reproduksi manusia secara alamiah melalui hubungan seks yang normal antara pria dan wanita.
Seluruh agama telah menetapkan ketentuan pernikahan yang sah agar sakralitas hubungan seks terjamin legalitasnya Allah Swt telah melarang seluruh perilaku yang menyimpang karena menyimpan beberapa hikmah yang apabila direnungkan sangat banyak manfaatnya bagi manusia.
Namun, sikap dan perilaku manusia yang selalu mencari alasan sehingga menolak informasi-informasi dari Allah menyebabkan munculnya berbagai penyakit seperti AIDS, penyakit kelamin, dan sebagainya,Menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa, LGBT (Lesbian, Gay, Transgender,and Transexual) merupakan istilah yang berkembang di masyarakat yang tidak dikenal dalam ilmu psikiatri.
Sedangkan orientasi seksual antara lain meliputi heteroseksual, homoseksual dan biseksual. Homoseksual merupakan kecenderungan ketertarikan secara seksual kepada jenis kelamin sama yang meliputi lesbian dan gay.
Sedangkan biseksual adalah kecenderungan ketertarikan secara seksual kepada kedua jenis kelamin. LGBT merupakan topik yang sangat kontroversial, bukan hanya dari sisi akademis, tetapi juga di dalam realitas pragmatis dalam masyarakat.
LGBT sering kali disepelekan dan dianggap sebagai subjek yang tidak penting di dalam khazanah ilmiah, terlebih di komunitas keagamaan yang secara mutlak telah menfatwakan LGBT adalah haram.
Alasannya sederhana, LGBT merupakan wujud keganjilan dan upaya melawan takdir Tuhan.Gejala sosial dalam kalangan masyarakat di Indonesia semakin parah dan membimbangkan.
Masyarakat makin hari ditimpa dengan berbagai perkara negatif sehingga menjadikan kehidupan mereka tidak tenteram. berbagai gejala sosial yang bersifat negatif semakin mengambil tempat dan menyusup dalam sosio kehidupan masyarakat dalam negara ini danantara yang paling menonjol ialah LGBT.
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual atau nama singkatan umumnya LGBT telah masuk ke dalam sosiol masyarakat Indonesia sejak sekian
lama, sehingga bertubuhnya berbagai organisasi yang menyokong mereka secara tersusun dan terancang.
Bukti yang menyatakan bahawa masalah yang berkait dengan LGBT ini semakin mendapat tempat dalam kalangan masyarakat ialah dengan melihat kepada kajian yang dibuat oleh beberapa pengkaji sebelum ini.
Beberapa kajian telah dijalankan oleh ahli akademik yang menyentuh tentang gejala LGBT ini dari berbagai sudut. Kebanyakan daripada kajian tersebut memberitahu bahawa LGBT bukanlah suatu budaya atau amalan yang boleh diterima pakai dalam negara ini.
Kesan yang dibawa oleh gejala LGBT ini benar-benar mampu merusak budaya hidup masyarakat terutamanya dari aspek akhlak dan tingkah laku.
KEDUDUKAN LGBT DALAM MASYARAKAT DI INDONESIA
Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual & Transgender (LGBT) semakin hari semakin menjadi isu utama yang mendorong wujudnya tingkah laku dalam kalangan masyarakat di Indonesia, terutama dalam kalangan generasi muda. Budaya LGBT ,memang menyimpang daripada norma masyarakat di Indonesia terutama apabila ia melibatkan isu berkaitan agama dan budaya di negara ini.
Kewujudan fenomena ini mencetuskan kontroversi terutamanya apabila ia benar-benar menyimpang dari ajaran agama Islam yang sebenar di mana Indonesia merupakan salah satu negara yang berpegang kepada ajaran Islam sebagai agama yang mayoritas di Negara indonesi.
NAMA : WINI IHWANA
PRODI : BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS : UIN SUSKA RIAU.
