KABARLAH.COM, Pekanbaru – Usai Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres pada bulan Februari yang lalu, masyarakat Kota Pekanbaru akan menghadapi perhelatan Pilkada serentak pada tanggal 27 November 2024. Untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota.
Untuk mengetahui elektabilitas pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Lembaga survey Trust Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru. Dalam survei yang dilakukan pada rentang waktu tanggal 7-10 September 2024, pasangan calon Agung Nugroho dan Markarius Anwar menduduki posisi teratas, menunjukkan tingkat elektabilitas yang paling tinggi di antara calon-calon lainnya.
Survei yang melibatkan seluruh calon pasca pendaftaran ini mencakup 10 nama, di antaranya Ida Yulita Susanti, Kharisman Risanda, Muflihun, Ade Hartati, Agung Nugroho, Markarius Anwar, Edy Natar Nasution, Dastrayani Bibra, Intsiawati Ayus, dan Taufik Arrakhman.
Dari hasil survei tersebut, Agung Nugroho dan Muflihun menonjol dalam beberapa aspek. Dalam kategori popularitas, Agung Nugroho mendapatkan 85,9 persen, sementara Muflihun mencatatkan 72,8 persen. Untuk kategori kedisukaan, Agung unggul dengan 79,3 persen, diikuti Muflihun dengan 64,8 persen.
Sementara, Markarius Anwar, juga memiliki popularitas sebesar 63,3 persen dan kedisukaan 58,5 persen. Lalu, Edy Natar Nasution dengan popularitas 57,8 persen dan kedisukaan 41,3 persen.

Selanjutnya, Ida Yulita Susanti memperoleh popularitas sebesar 52,3 persen dan kedisukaan 36,7 persen. Ade Hartati dan Kharisman Risanda masing-masing mendapatkan popularitas sebesar 51,1 persen dan 43,7 persen, serta kedisukaan 45,8 persen dan 37,8 persen.
Sementara, Dastrayani Bibra, Taufik Arrakhman, dan Intsiawati Ayus mendapatkan popularitas dan kedisukaan di bawah 40 persen.
Selain itu, Trust Indonesia juga merilis survei elektabilitas pasangan calon (Paslon) berdasarkan simulasi surat suara. Paslon Agung Nugroho – Markarius Anwar unggul dengan 53,2 persen suara, diikuti pasangan Muflihun – Ade Hartati dengan 22,5 persen suara.
Kemudian, Paslon Ida Yulita – Kharisman Risanda menempati posisi ketiga dengan 11,3 persen suara, sedangkan Paslon Edy Natar – Dastrayani Bibra memperoleh 6,0 persen. Paslon Intsiawati Ayus – Taufik Arrakhman berada di urutan terakhir dengan 2,8 persen suara. Sebanyak 4,2 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak memilih.
Direktur Trust Indonesia Fadli, menjelaskan bahwa survei ini menggunakan teknik Multistage Sampling dengan sistem random terhadap Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Survei melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Pekanbaru, dengan 69 kelurahan yang dipilih secara acak dari 83 total kelurahan. Dari 120 TPS, dipilih responden secara random berdasarkan basis data DPT,” jelas Fadli.



