KABARLAH.COM, Pekanbaru – Besarnya dukungan masyarakat dan didorong oleh keinginan kuat untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara Indonesia, khususnya Riau, Pada Pemilu 2024 mendatang, Markarius Anwar dipercaya Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 1, meliputi Kota Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Dumai, Rohul, Rohil dan Kepulauan Meranti, Nomor Urut 5.
Markarius Anwar menilai, Riau adalah penyumbang devisa negara yang sangat besar, seperti Minyak dan Gas (Migas) dan kekayaan alam lainnya. Tapi Riau belum mendapatkan porsi yang layak dan adil dari Dana Bagi Hasil (DBH) migas dan non migas tersebut. “Ini akan menjadi prioritas utama perjuangan kita nanti di DPR RI,” pungkasnya kepada awak media (29/12/2023).
Berikut Program Advokasi Prioritas Markarius Anwar jika terpilih manjadi Anggota DPR RI:
- Perjuangan Hak Keuangan dan Pembangunan Infrastruktur untuk Daerah dari APBN
- Perjuangan untuk Ketersediaan Lapangan Kerja yang Cukup.
- Perjuangan Peningkatan Ekonomi, Melalui Bantuan Wirausaha Muda, UMKM dan Pertanian.
- Perjuangan untuk Pendidikan Berkualitas & Mudah.
- Perjuangan untuk Pelayanan Kesehatan Murah & Terjangkau.
- Perjuangan Hak Keuangan dan Pembangunan Infrastruktur untuk Daerah dari APBN.
• Perjuangan hak keuangan ini seperti bagi hasil DBH Migas, DBH Sawit, dana perimbangan lainnya (Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Dana Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah, dan Dana Penyelenggaraan Urusan Pembangunan perlu dikuatkan dan menjadi prioritas utama.
• Besarnya potensi hak keuangan yang bisa diserap dari APBN ini akan mampu menciptakan keseimbangan dan percepatan pembangunan infrastruktur Provinsi Riau semakin merata. Tentu ini akan berimplikasi kepada meningkatnya kesehjahteraan rakyat.
• Advokasi hak keuangan dan Pembangunan infrastruktur selama ini dirasa belum maksimal. Untuk itu perlu lebih banyak lagi suara lantang wakil rakyat yang secara konsisten mengawal dan memperjuangkannya.
- Perjuangan untuk Ketersediaan Lapangan Kerja yang Cukup.
• Di Riau banyak perusahaan besar yang beroperasi. Namun, kesempatan kerja untuk anak-anak jati Riau dirasa belum berkeadilan. Padahal, secara kemampuan dan kualifikasi pendidikan memenuhi kriteria, tapi perusahaan lebih memilih merekrut pekerja dari luar daerah. Maka, peran pemerintah dan Anggota DPR RI sebagai perwakilan daerah sangat dibutuhkan.
• Sinergi Anggota DPR RI dan pemerintah melaui kementerian ataupun dinas terkait, seperti pembuatan kebijakan yang pro anak-anak Riau, contohnya penetapan kuota rekrutmen dan akses informasi yang mudah untuk tenaga kerja lokal.
• Mengawal implementasi kebijakan, untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar memberikan peluang pekerjaan kepada tenaga kerja lokal.
• Mendorong program-program pelatihan keterampilan yang relevan dengan permintaan pasar kerja.
• Mendorong pertumbuhan sektor-sektor yang memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja.
• Mendukung pembangunan infrastruktur dan industri di Riau. Infrastruktur yang baik dan pertumbuhan industri dapat menciptakan peluang pekerjaan bagi tenaga kerja lokal.
• Selain itu, jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Menang di Pemilu 2024. Markarius Anwar dan PKS bertekad memperjuangkan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 yang dinilai banyak merugikan buruh.
- Perjuangan Peningkatan Ekonomi, Melalui Bantuan Wirausaha Muda, UMKM dan Pertanian.
• Perjuangan peningkatan ekonomi ini rutin dilakukan oleh Markarius Anwar sejak menjadi Anggota DPRD Provinsi Riau, seperti advokasi pelatihan digital marketing untuk generasi muda, dan pelatihan usaha di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) utnuk Masyarakat umum.
• Di sektor pertanian, juga menjadi fokus Markarius Anwar, dimana sebagian besar masyarakat Riau menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Tercatat, pada 2022 dirinya banyak menyalurkan bantuan bibit, alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan Jalan Usaha Tani (JUT) di Dapilnya (Siak dan Pelalawan), yang nilainya lebih dari 2,5 milyar.
• Namun hal itu dirasa perlu ditingkatkan, alokasi dana dari APBN perlu digenjot untuk peningkatan disektor pertanian.
• Mendorong kebijakan yang mendukung perkembangan UMKM dan pertanian, seperti pengurangan beban pajak, peraturan yang kondusif, insentif bagi pelaku usaha, membantu UMKM dan petani untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar lokal, regional, hingga internasional.
- Perjuangan untuk Pendidikan Berkualitas & Mudah.
• Permasalahan Pendidikan di Riau yang kerap ditemui seperti ketersediaan sekolah dan ruang kelas yang masih terbatas (baik di Kota maupun di daerah), kebutuhan fasilitas yang belum memadai, tingginya angka putus sekolah, kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan yang belum merata, hingga kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun yang terus terulang.
• Maka hal tersebut mejadi fokus Markarius Anwar untuk diperjuangkan. Agar angka putus sekolah rendah, Pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru merata di setiap daerahh, kisruh PPDB bisa teratasi, kesehjahteraan civitas akademika terperhatikan, biaya Pendidikan murah dan terjangkau oleh seluruh elemen Masyarakat.
- Perjuangan untuk Pelayanan Kesehatan Murah & Terjangkau.
• Hal ini melibatkan serangkaian upaya untuk memastikan bahwa akses layanan kesehatan tidak terhalang oleh faktor ekonomi dan masyarakat dapat menerima perawatan yang berkualitas tanpa harus mengorbankan keuangan mereka secara signifikan.
• Mengawal kebijakan kesehatan yang menjamin hak setiap warga Riau untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar tanpa memandang status ekonomi. Ini bisa mencakup program-program pemerintah seperti asuransi Kesehatan atau subsidi bagi kelompok rentan.
• Mendorong pembangunan infrastruktur kesehatan yang merata dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat juga membantu memastikan bahwa layanan kesehatan dapat dinikmati oleh semua orang, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau miskin.