KABARLAH.COM, Pekanbaru – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Jurusan Kebidanan Fakultas MIPA dan Kesehatan angkatan 2025 menggelar kegiatan sosialisasi Anti-Bullying bertajuk “Semua Teman, Semua Aman”. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Car Free Day (CFD), yang menyasar masyarakat umum, khususnya anak-anak dan remaja. Ahad, 21 Desember 2025.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bullying yang dapat melukai perasaan, merusak mental, serta menghancurkan rasa percaya diri korban.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UMRI mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan saling menghargai.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan edukasi secara langsung kepada pengunjung CFD melalui pembagian brosur, poster kampanye, serta ajakan dialog ringan mengenai bentuk-bentuk bullying dan cara mencegahnya sejak dini.

Peserta Sosialisasi Anti Bullying, Fitri Qurdasih, Elza Diana Putri, Afni Natasya, Bunga Dwi Azzahra, Siti Hadjerah, Jesica Bilkisti, dan Safina Dewi sangat senang dengan kegiatan ini, mereka menyampaikan bahwa bullying masih sering terjadi, baik di lingkungan sekolah, pergaulan, maupun media sosial. Oleh karena itu, diperlukan peran semua pihak untuk mencegah dan menghentikan tindakan tersebut.
Seperti kasus yang terjadi dan sempat viral dan heboh diantaranya:
Bullying di sekolah Indonesia mencapai titik kritis sepanjang 2025, dengan ratusan kasus kekerasan yang berujung tragis seperti kematian siswa. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 25 anak bunuh diri terkait perundungan, sementara JPPI melaporkan 601 kasus kekerasan sekolah hingga November.(Sumber: beautynesia).
Kasus Viral Blitar
Pada Juli 2025, video pengeroyokan siswa baru SMPN 3 Doko, Blitar, saat MPLS viral di media sosial. Korban dikeroyok di belakang kamar mandi setelah olok-olokan verbal berubah menjadi kekerasan fisik, memicu kecaman nasional dan penyelidikan polisi. (Sumber:beautynesia)
Tragedi Santri Lomboku
Santri berinisial AZ (13) di Pondok Pesantren Al Azhar Sadah, Lombok Tengah, tewas pada Agustus 2025 setelah saling bully dengan teman sekamar. Dorongan keras membuatnya terbentur tembok, meski sempat dirawat; pimpinan pesantren dilaporkan atas kelalaian pengawasan. (Sumber: beautynesia)
Kematian di Tangerang Selatan Siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, MH (13), meninggal dunia setelah diduga dibully sejak MPLS, termasuk pukulan dan tendangan berulang. Polisi menyelidiki rekam medis dan saksi, sementara 33 siswa di Blora juga dibina terkait video serupa di kamar mandi. (Sumber: youtube)
Dampak dan Penanganan
Kasus-kasus ini menunjukkan peningkatan tajam bullying, dengan korban mengalami trauma fisik hingga psikologis fatal. Sekolah, orang tua, dan pemerintah didorong terapkan pengawasan ketat, edukasi empati, serta hukuman restoratif untuk cegah pengulangan. (Sumber: bbc).
“Melalui kampanye Semua Teman, Semua Aman, kami ingin menanamkan nilai empati dan kepedulian agar tidak ada lagi korban bullying di sekitar kita,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang hadir. Banyak orang tua dan anak-anak yang antusias mengikuti sosialisasi serta menyampaikan dukungan terhadap gerakan anti-bullying yang digagas mahasiswa UMRI tersebut.



