KABARLAH.COM, PEKANBARU – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dari program Studi Akuntansi melaksanakan kegiatan sosialisasi berjudul “Anti Intoleransi di kalangan pelajar” di SMPN 32 Pekanbaru, jalan balam ujung No.18,Kp. Melayu, kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau pada 7 November 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok intoleransi yang terdiri dari:
1. Aditya Nugraha (250301188)
2. Gendis Candras Murti (250301191)
3. Havis Ramadhan (250301179)
4. Hindry Rachmania (250301169)
5. Jessy Shintya Levianti (250301187)
6. Kayleen Kitra (250301175)
7. Nazuwa Herlina (250301193)
8. Saafira Agnia Dwiana(250301165)
9. Tasya Ananda (250301182)
10. Muhammad Vaundra (250301205)
Intoleransi masih menjadi tantangan serius dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, termasuk di lingkungan pendidikan tinggi. Perbedaan suku, agama, ras, budaya, dan pandangan sering kali disalah pahami, sehingga memicu sikap eksklusif dan diskriminatif. Kondisi ini menunjukkan pentingnya upaya bersama dalam menanamkan nilai toleransi sejak dini, khususnya di kalangan generasi muda.
Dalam upaya membangun generasi muda yang toleran dan saling menghargai perbedaan, sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengadakan kegiatan sosialisasi anti intoleransi di SMPN 32 Pekanbaru.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan mencegah munculnya sikap diskriminatif di kalangan pelajar.
Kegiatan ini di lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila dengan dosen pengampu Bapak Ilham Hudi, S.Pd., M.Pd. Serta seluruh siswa kelas IX.3 yang ikut serta pada kegiatan sosialisasi ini.
Pihak SMPN 32 Pekanbaru menyambut baik kegiatan tersebut dan mengapresiasi peran aktif mahasiswa dalam mendukung pembentukan karakter siswa. Sekolah berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan guna menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan harmonis.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa tidak hanya belajar berinteraksi langsung dengan masyarakat sekolah, tetapi juga turut berperan dalam membangun generasi muda yang berkarakter, berakhlak baik, dan menjunjung tinggi nilai persatuan.
Kegiatan ini berlangsung interaktif, melalui penyampaian materi yang di sampaikan oleh mahasiswa dengan menayangkan slide ppt intoleransi, siswa juga diajak mengenali bentuk bentuk intoleransi sehari hari yang sering tidak disadari, seperti bullying atas nama perbedaan, hingga ujuran kebencian di media sosial.
Dari kegiatan sosialiasi intoleransi tersebut mahasiswa lebih paham apa itu intoleransi, bentuk-bentuknya, dampaknya bagi individu dan masyarakat, serta kesadaran akan pentingnya toleransi.
Sosialisasi menanamkan kesadaran bahwa toleransi sangat penting untuk menjaga kerukunan dan persatuan.



