KABARLAH.COM, INDRAGIRI HULU – Bem ITB-indragiri melakukan aksi propaganda dan pernyataan sikap mengenai permasalahan pulau rempang dan galang, aksi dilakukan untuk memberikan rasa solidaritas dan penolakan terhadap relokasi warga Rempang dan galang.
Hal ini dibenarkan oleh presiden mahasiswa ITB-indragiri Rajinta Sinaga, Pernyataan sikap BEM ITB-indragiri terkait permasalahan pulau rempang dan galang.
Turut juga membersamai kegiatan ini wakil presiden mahasiswa Handiki Wiranto Menteri Pemberdayaan Organisasi Dan Menteri Luar Kampus adam Maulana beserta staf dan pengurus BEM ITB-indragiri.
Pengurus BEM ITB-indragiri memandang perlu menyampaikan pandangan dan sikap terkait permasalahan Rempang galang dengan terlebih dahulu perlu mengemukakan beberapa hal yang penting dan mendasar sebagai berikut:
1. Bem ITB-indragiri senantiasa menyimak dan mengikuti secara seksama dan terus mengawal langkah kehidupan bersama dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
2. Bem ITB-indragiri berpegangan teguh pada itikad baik serta bersandar pada objektivitas dalam menentukan pandangan, sikap dan perannya.
3. Bem ITB-indragiri adalah kumpulan mahasiswa yang kritis terhadap kebatilan, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan ke lingkungan masyarakat, BEM ITB-indragiri juga harus responsif terhadap masalah masyarakat dan memberikan memberikan warna didalam nadi kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya BEM ITB-indragiri merespon permasalahan yang ada di pulau rempang dan galang sebagai berikut:
Dalam pandangan BEM ITB-indragiri permasalahan persoalan Rempang galang merupakan masalah pemanfaatan lahan untuk proyek pembangunan nasional, persoalan semacam ini bukan hanya terjadi dirempang dan galang saja banyak dari daerah di Indonesia yang juga menghadapi permasalahan yang hampir sama.
Kegiatan ini terus berulang akibat kebijakan pemerintah yang gagal membuka komunikasi yang baik dengan pemangku kebijakan yang lain dan para tokoh agama dan masyarakat sehingga timbul konflik ditengah masyarakat dan juga pihak berwajib.
Maka dari itu BEM ITB-indragiri menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Bem ITB-indragiri sangat menyesalkan terjadinya bentrokan antara aparat keamanan dengan kelompok masyarakat Melayu di Pulau Rempang dan pulau Galang yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan.
2. Mendesak pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengedepankan cara-cara damai dengan tidak menggunakan cara-cara represif dan intimidatif kepada masyarakat yang mempertahankan haknya.
3. Meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah dalam hikmah kebijaksanaan dan berkeadilan serta melindungi hak-hak masyarakat Melayu Pulau Rempang dan Pulau Galang.
4. Menuntut presiden Jokowi agar mengevaluasi dua Menteri yakni Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto(Menteri ATR/BPN) dan Bahlil Lahadalia( menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal) yang telah menyakitinya hati suku Melayu dengan mengatakan, masyarakat Rempang galang setuju untuk direlokasi dari Rempang galang dan menyatakan masyarakat Rempang galang adalah sebagai penduduk yang tidak mempunyai legalitas yang jelas dari segi lahan yang mereka diami.
Terakhir Rajinta Sinaga mengatakan setelah ini kami juga akan menyurati presiden Jokowi agar turun tangan dalam penyelesaian masalah ini, mau seperti apapun negara berdosa dan harus bertanggung jawab atas dasar kemanusiaan dan tindakan refresif yang dilakukan oleh pihak berwajib terhadap warga Rempang dan galang.