KABARLAH.COM, Pekanbaru – Untuk menjamin kenyamanan masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau saat ini terus melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional yang ada di provinsi Riau.
Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, saat ini total ruas panjang jalan nasional di provinsi Riau sepanjang 1.257,90 Km. Dari panjang ruas jalan tersebut, dibagi menjadi empat kondisi. Yakni kondisi baik, sedang, rusak ringan dan juga rusak berat.
“Untuk panjang jalan nasional di Riau saat ini sepanjang 1.258,90 Km. Dari total panjang jalan tersebut, yang dalam kondisi baik sepanjang 545,51 Km atau 43,37 persen,” katanya, Minggu (14/14/2025).
Kemudian, untuk jalan dalam kondisi sedang yakni sepanjang 623,55 Km atau 49,57 persen. Selanjutnya jalan dalam kondisi rusak ringan sepanjang 86,06 Km atau 6,84 persen dan yang dalam kondisi rusak berat sepanjang 3,80 Km atau 0,22 persen.
“Kemudian di Riau juga terdapat 364 unit jembatan yang menjadi kewenangan BPJN. Dari jumlah tersebut, ada 11 unit jembatan yang mengalami rusak ringan, 320 jembatan yang mengalami rusak sedang dan 33 unit jembatan rusak parah,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memetakan lokasi daerah yang rawan terjadi bencana. Seperti daerah jalan yang rawan banjir yakni di ruas Jalan Siak Sri Indrapura – Mengkapan Buton pada Km 147. Kemudian juga di ruas jalan Simpang Lago-Sorek I pada Km 73.
“Kemudian ruas jalan yang rawan longsor yakni pada ruas Jalan Rantau Berangin-Batas Sumatera Barat. Kemudian juga pada ruas Jalan Duri-Kandis-Simpang Palas Siak II Pekanbaru. Selanjutnya Jalan Teluk Kuantan-Batas Sumatera Barat,” sebutnya.
Untuk mendukung kelancaran arus lalulintas, saat ini pihaknya juga sedang melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional yang ada di Riau. Perbaikan ditargetkan tuntas sebelum tanggal 20 Desember.
“Kami saat ini sedang terus melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional di Riau. Seluruh perbaikan ditargetkan tuntas sebelum 20 Desember, sehingga setelah itu tidak ada lagi pengerjaan di badan jalan. Kecuali ada kejadian insedentil,” ujarnya.***



