BerandaBeritaDaerah17-30 November Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Ini Sasaran Pelanggararan yang Ditindak

17-30 November Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Ini Sasaran Pelanggararan yang Ditindak

spot_img

KABARLAH.COM, PekanbaruĀ – Selama 14 hari kedepan, mulai tanggal 17 hingga 30 November 2025 mendatang. Direktorat Lalulintas Polda Riau dan jajaran akan menggelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 yang dimulai Senin (17/11) ini.

Operasi tahunan ini bertujuan menciptakan keamanan dan keselamatan berlalu lintas di Provinsi Riau, dibuka melalui Apel Gelar Pasukan yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Dr Herry Heryawan, SIK MH MHum di lapangan Mapolda Riau.

ā€œSebanyak 967 personel diterjunkan, terdiri dari 122 personel Polda dan 846 personel dari Polres jajaran. Tahun ini, Operasi Zebra mengusung tema terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman dan Nyaman Menjelang Operasi Lilin 2025,ā€ kata Kapolda.

Dalam arahannya, Kapolda menegaskan bahwa Operasi Zebra 2025 bukan sekadar upaya penegakan hukum, tetapi juga mendorong edukasi keselamatan kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan tingginya angka kecelakaan tahun sebelumnya harus menjadi alarm bagi semua pihak.

Sepanjang 2024, Riau mencatat 2.131 kasus kecelakaan, dengan 446 korban meninggal dunia, 890 luka berat, dan 2.098 luka ringan, serta kerugian material mencapai Rp899,8 miliar.

ā€œSetiap hari jalan raya digunakan jutaan orang, tetapi justru di ruang itulah banyak nyawa melayang. Faktor manusia masih menjadi penyebab utama,ā€ tegas Kapolda. Ia meminta masyarakat dan media terus menyebarkan narasi keselamatan di seluruh lapisan, mulai dari keluarga hingga komunitas.

Usai apel, Kapolda menyerahkan bantuan sosial berupa delapan kursi roda, tiga tongkat bantu, 40 helm SNI, serta Kotak Laka (Kolak) kepada penyintas kecelakaan lalu lintas. Salah satu penerima, Fahmi, berterima kasih atas bantuan tersebut dan mengimbau masyarakat agar berkendara lebih berhati-hati.

Kapolda juga meninjau sejumlah fasilitas pendukung operasi seperti ETLE, alat uji kadar alkohol, teknologi TAA, hingga memperkenalkan penggunaan sabuk bonceng anak sebagai bagian dari edukasi keselamatan keluarga.

ā€œPolda Riau menetapkan tujuh sasaran pelanggaran yang akan menjadi prioritas penindakan selama operasi berlangsung antara lain, berkendara melawan arus, melebihi batas kecepatan, tidak memakai helm SNI. Selanjutnya, menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur dan berboncengan lebih dari satu orang serta mengemudi dalam pengaruh alkohol,ā€ ungkap Kapolda.

Operasi Zebra tahun ini turut diwarnai dengan program Green Policing Care, sebuah pendekatan kepolisian ramah lingkungan. Melalui penanaman pohon bersama pelajar SMK dan edukasi peduli lingkungan, Polda Riau ingin mendorong kesadaran bahwa keselamatan jalan dan kelestarian alam berjalan seiring.

ā€œLingkungan yang tertata mendukung jalan yang aman. Keselamatan dan kelestarian saling berkaitan,ā€ jelas Kapolda.

Dalam sesi tanya jawab, Kapolda menyoroti persoalan kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang dinilai merusak jalan dan membahayakan pengguna lain. Ia menegaskan bahwa Polda Riau akan memperkuat patroli dan pengawasan bersama Dinas Perhubungan.

Menutup kegiatan, Kapolda mengajak masyarakat untuk disiplin berlalu lintas, mulai dari memakai helm SNI, mematuhi batas kecepatan, tidak menggunakan handphone saat berkendara, hingga memastikan anak-anak tidak mengemudi sebelum cukup umur. Ia juga meminta dukungan pada program Green Policing dengan menjaga kebersihan lingkungan.

ā€œKeselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari wujudkan Riau yang aman, nyaman, dan berkeselamatan menjelang Operasi Lilin 2025,ā€ pungkasnya.***

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img