KABARLAH.COM, Kampar – Tepatnya sudah dua (2) bulan belakangan ini ruas jalan, yaitu ruas jalan IV koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri, Kabupaten Kampar, sampai saat ini, masih rusak parah karena beberapa hari ini diguyur hujan.
Keluhan itu diungkapkan Putra Rahmad Ilahi yang merupakan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Desa Sungai Sarik (IPMDS), kepada Kabarlah.com. Ahad, (17/12/2023)
Dijelaskan Putra, ada sekitar 5 atau 6 titik ruas Jalan di genangi air sampai di tengah – tengah perkampungan seperti kubangan kerbau. Dikarenakan sampai saat ini pemerintah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar khususnya Dinas PUPR Kampar tidak serius dan lalai dalam menanggapi kondisi ruas jalan IV koto Setingkai (Lubuk Agung ) menuju Desa Sungai Sarik.
“Disini kami menilai, ada anak tiri dan anak kandung. Lebih diprioritaskan oleh Pemkab Kampar ke daerah perkotaan, seperti daerah Bangkinang dan sekitarnya. Khusus untuk Rantau Kampar kiri, Desa IV Koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik, tidak diperhatikan sama sekali, seperti tidak ada penghuni atau masyarakat. Padahal masyarakat di dalamnya sangatlah banyak, karena menjadi pusat perekonomian masyarakat dan jalan tersebut menjadi akses keluar masuk bagi masyarakat,” ujar mahasiswa aktif UIN Suska Riau Jurusan Jurnalistik inu dengan suara lantang.

Disebut Putra, Konon cerita dari mulut ke mulut ada yang menyampaikan salah seorang dari instansi terkait Dinas PUPR Kampar, dan dari ruang lingkup Pemkab Kampar khususnya anggaran Inpres APBN akan dikerjakan pada tahun 2023 ini, untuk ruas jalan IV Koto Setingkai (Lubuk Agung), menuju desa sungai Sarik, nyatanya nihil hanya omong kosong saja. Padahal kami sudah melihat patok batas jalan pun sudah terpasang, nyatanya hanya pemanis saja.
“Kami berharap khusus kepada bapak Pj Bupati Kampar yang menjabat saat ini, bapak Muhammad Firdaus beserta Kepala Dinas PUPR Kampar Bapak Afdal mohon kiranya ini di tanggapi dengan serius. Jangan kiranya main – main lagi untuk melakukan perbaikan atau peningkatan untuk ruas jalan IV Koto Setingkai (Lubuk agung) menuju Desa Sungai Sarik. Kalau memang tidak sanggup mohon kiranya mengundurkan diri saja dari jabatan tersebut. Kita tidak butuh janji – janji dan omong kosong, yang kita butuh adalah bukti nyata,” kata Putra Rahmad Ilahi dengan nada keras,
Senada dengan Putra, Redo Antoni Sandra, SE selaku tokoh pemuda Rantau Mampar Kiri Jalur Kuning, berharap kepada pemerintah khususnya Pemkab Kampar dan Dinas PUPR Kampar jangan tidur, ketika ada masyarakat atau pun rakyat terlunta – lunta dan mengeluh terkait dengan persoalan yang sudah lama belum terselesaikan sampai saat ini. Maka, mari selesai kan tugas Anda, jangan sampai masyarakat nanti, mati kelaparan dengan kondisi ruas jalan seperti ini, tahun silih berganti tapi ruas jalan tetap seperti ini saja, belum ada perubahan sama sekali.
Sementara, Jumaidi selaku masyarakat yang bergotong untuk memperbaiki ruas jalan, kami hanya bisa melakukan adalah swadaya masyarakat dengan cara bergotong royong bersama. Tentunya ini pun, tidak akan bertahan lama.
“Besar harapan kami, kepada pemerintah khususnya Bupati Kampar, PUPR Kampar dan Gubernur Riau mohon kiranya ini ditindak lanjuti secepatnya, karena salah satu urat nadi perekonomian masyarakat, jikalau urat nadi masyarakat terhambat otomatis putus pula perekonomian masyarakat nantinya,” pungkasnya.