KABARLAH.COM, Pekanbaru – Sudah dua (2) tahun pekerjaan CV. Ghania yang bergerak di bidang percetakan tidak di bayar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sejak tahun 2021, bahkan sudah masuk daftar tunda bayar.
Dikatakan Indra Pranata Direktur CV. Ghania, pada tahun 2021 yang lalu, CV. Ghania mendapatkan pekerjaan pengadaan bahan lainnya berupa kertas untuk bahan packaging bagi UMKM di Rumah Kemasan UPT Sentra Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru dengan nilai kontrak Rp 101.288.000,00.
“Namun, sampai hari ini pekerjaan yang telah selesai dikerjakannya dua tahun yang lalu tak dibayar juga dan tak ada kepastian kapan akan dibayar, ” ungkap Indra dengan kesal kepada media. Jum’at, (10/11/2023).
Disebut Indra, yang membuat dirinya semakin kecewa adalah, ternyata ada pekerjaan lain di Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang dibayarkan, dengan nilai kontrak yang lebih besar dan baru dikerjakan pada tahun 2023 ini. Bahkan, ada juga pekerjaan yang sedang dikerjakan dengan nilai kontrak diatas Rp 200.000.000,00.
“Saya didzholimi, karena pekerjaan CV. Ghania yang sudah dua tahun selesai dikerjakan tak dibayar, padahal pekerjaan tersebut untuk kemajuan UMKM di Kota Pekanbaru sesuai dengan program Pj Wali Kota, ” tutur Indra.
“Informasi yang diterimanya, pihak BPKAD akan membayar pekerjaan CV. Ghania pada tahun 2022 tapi belum dibayar karena alasan rasionalisasi, lalu akan dibayar pada bulan April tahun 2023, tapi belum dibayar, dan terakhir pada bulan Oktober 2023 yang lalu tapi tak dibayar juga, saat ini perusahaan butuh modal untuk operasional, kalau tak dibayar-bayar juga, perusahaan saya bisa bangkrut dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ” pungkasnya dengan sedih.
Ditegaskan Indra, jika tak ada kepastian pembayaran, saya berencana akan menyita peralatan dan mesin yang ada di UPT Sentra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru.
