BerandaBeritaDaerah"Merdeka Atau Berduka" HUT RI Ke-78, Infrastruktur Jalan dan Jembatan Saat Ini...

“Merdeka Atau Berduka” HUT RI Ke-78, Infrastruktur Jalan dan Jembatan Saat Ini Masih Begini Saja

spot_img

KABARLAH.COM, Kampar – Masih hangat – hangatnya HUT RI ke – 78 tahun 2023, bangsa Indonesia khususnya merayakan dengan riang dan gembira. Dengan berbagai peringatan dari upacara bendera, sehingga acara hiburan seperti perlombaan dan lainnya.

Perayaan dan peringatan tetap kami lakukan, Bedahalnya mungkin terkait dengan permasalahan infrastruktur yaitu ruas jalan Lubuk agung IV (Koto Setingkai) menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar untuk saat ini dan dahulunya sama saja, tidak ada perubahannya masih tanah merah. Jikalau uda masuk musim hujan pada saat ini, Otomatis akan berlumpur seperti kubangan kerbau, seperti yang kami rasakan saat ini.

Keluhan tersebut diungkap Putra Rahmad Ilahi selaku mahasiswa aktif UIN Suska Riau, kepada awak media. Rabu (23/08/2023)

Ketua IPMDS (Ikatan Pelajar Mahasiswa Desa Sungai Sarik) ini membeberkan, bahwasanya “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa” tapi kali ini, kami merasakan kemerdekaan tapi tidak dengan infrastruktur ruas jalan dan jembatan sampai saat ini belum juga di permanenkan, ada wacana untuk tahun 2023 ini, dapat anggaran dari Inpres (APBN ) tapi belum ada pasti bunyinya, kapan akan dikerjakan. Apakah ini hanya sebagai pemanis saja, untuk pengobat hati yang luka masyarakat kami khusus nya,”

Senada dengan hal itu Redo Antoni Sandra, SE selaku aktivis muda jalur Kuning Kampar Kiri, mengatakan mengutip dari “Petuah mantan Gubernur Riau dalam rangka HUT Provinsi Riau yang ke – 66 tahun yaitu bapak Anas Maamun” yang mana petuahnya berisi “Pembangunan Paling Penting”

“Pembangunan paling penting, rakyat itu mengharapkan pembangunan,”.

Ia mencontohkan, masyarakat memerlukan infrastruktur jalan, sekolah, puskesmas, hingga rumah ibadah.

“Rakyat tu minta tolong buatkan jalan bagus-bagus, buatkan kami rumah, sekolah, cukupkan guru agar anak kami dapat sekolah,”

Selain itu, masyarakat juga memerlukan Puskesmas untuk berobat, maka harus diprioritaskan hal tersebut ke Pemerintah Provinsi.

“Dan terakhir siapkan rumah ibadah, itu masyarakat perlu,” pungkasnya.

Betul apa yang di sampaikan mantan Pubernur Riau pada masanya itu, Yang kami rasakan pada saat ini khusus nya di tempat kami, mungkin dari segi pendidikan sudah lengkap dan memadai, dari segi rumah ibadah sudah lengkap dan memadai dari segi Puskesmas ada Pustu sudah lumayan memadai sedikit, dari segi infrastruktur yaitu ruas jalan yang sangat kurang memadai bagi kami. Karena ruas jalan akses inilah salah satu akses kehidupan masyarakat terkhusus nya di daerah kami. Boleh di katakan urat nadi perekonomian masyarakat khususnya.

“Kalau seandainya urat nadi masyarakat ini putus, maka putus lah perekonomian masyarakatnya,” imbuh Redo Antoni Sandra, SE selaku putra daerah.

Kami berharap terkhusus pada Pemerintah Provinsi Riau (Bapak ubernur Riau dan Pemerintah Kabupaten Kampar (Bapak Bupati Kampar), dan Wakil – wakil rakyat kami dari Anggota DPRD Kabupaten, Provinsi maupun DPR RI mohon kiranya ini diperhatikan khusus. Termasuk Dinas – Dinas terkait seperti PUPR Kampar, sama – sama untuk mencari solusinya. Karena hanya satu – satunya jalan akses keluar masuk dan akses untuk mencari nafkah untuk menggerakkan perekonomian masyarakat tempatan).

Disebutnya, sesuai dengan tema HUT RI yang ke – 78 “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”. Jikalau masyarakat ingin maju, maka perbaiki terlebih dahulu infrastrukturnya yaitu ruas jalan dan jembatan. Kalaulah, ini sudah terlaksana maka kami merasakan kemerdekaan sesungguhnya. Sesuai dengan sila yang ke – 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Semoga harapan kami kepada pemerintah dan wakil rakyat kami tersentuh hatinya, melihat kondisi saat ini, tahun memang silih berganti, tapi untuk penderitaan atau duka ini masih terasa sama. Kami belum mendapatkan pembangunan yang secara merata. Ada anak tiri dan anak kandung. Untuk saat ini, sudah dilakukan upaya swadaya dari masyarakat dengan potongan dari para petani untuk memperbaiki jalan – jalan yang rusak ataupun lubang – lubang yang telah di tutupi, sekarang kami menunggu peran andil dari pemerintah lagi,” tutup tokoh muda dan aktivis jalur kuning Kampar Kiri ini.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img