KABARLAH.COM, Pekanbaru – Mengecam keras tindakan yang dilakukan oknum PB PMII pada momen harlah PMII ke-63 tahun di Banteng Vastenburg, Kota Surakarta, Jawa tengah. Kader PMII Riau menggelar konsilidasi akbar terkait tidak adanya keputusan yang diterbitkan PB PMII dalam menangani kasus tersebut secara daring. Ahad. (09/07/2023).
Meta Ratna Sari selaku ketua KOPRI PKC PMII Riau mengungkapkan, ada dua tuntutan yang kami ajukan kepada PB PMII.
Pertama, menuntut agar PB PMII menindak tegas dengan memberikan sanksi administratif dengan memecat pelaku dari anggota PMII.
Kedua, menginstruksikan pelaku agar membuat dokumentasi berupa video permohonan maaf korban dan seluruh kader PMII Nusantara.
“Hal ini dimaksudkan supaya tidak hanya memberikan efek jera bagi korban, Tapi juga edukasi bagi seluruh kader agar kejadian yang serupa tidak terulang lagi dikemudian hari. Namun sampai hari ini PB PMII sama sekali belum menindak pelaku”
Utari Nelviandi, Wakil Ketua 1 KOPRI PKC PMII Riau mengatakan kasus kekerasan seksual ini semestinya menjadi perhatian bersama dan tidak menganggap sepele, apalagi kasus ini terjadi di internalnya PMII sendiri, pelaku dan korban sama-sama kader PMII.
Utari Nelviandi juga menyatakan kepada PB PMII untuk bersikap tegas dan mengawal penuh dalam menangani kasus ini. Kepentingan korban yang diutamakan, psikis korban yang mesti dijaga. Tapi nyatanya hal ini tidak dilakukan oleh PB PMII, lambannya penanganan kasus, akibat dari mekanisme penanganan yang tidak jelas dan hal ini berefek buruk kepada korban.
“Kasus ini sudah hampir 3 minggu berjalan, tapi sanksi administratif belum ada diberikan PB PMII, padahal tindakan pelaku diduga melanggar UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) dan pelaku terancam dipidana,” ungkapnya.
“Kami minta PB PMII segera mengambil sikap dan memberi sanksi kepada pelaku. Jika masalah ini masih ditanggapi dengan serius, PMII Rokan Hilir siap mengawal penyelesaian Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oknum PB PMII ini hingga tuntas.” Demikian ujar Yeni selaku Ketua KOPRI PC Rohil
Ketua KOPRI PC PMII Indragiri Hilir menegaskan “Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan seksual. KOPRI yang selama ini menjadi wadah bagi perempuan PMII berkontribusi untuk kemajuan negeri malah mendapat perlakuan yang biadab. Mirisnya pelaku kekerasan seksual itu dilakukan oleh oknum Pengurus PB PMII.”
Kasus ini sudah terang adanya. Pelaku juga sudah mengakui kesalahannya. Kejelasan apa lagi yang dipertimbangkan PB PMII sehingga sampai saat ini masih melindungi pelaku. Kasus ini tidak boleh didiamkan. Kawal sampai tuntas.”
Elsi Vionika turut menyatakan sikap “Sebagai Kader KOPRI Rokan Hilir, kami siap mengawal hingga keadilan ditegakkan. PB PMII sangat santai dan sepertinya tutup mata menangani kasus kekerasan seksual yang pelakunya adalah pengurus PB PMII itu sendiri.”
“PMII Meranti siap mengawal kasus ini hingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.” Ujar Siti Nurdiana
Konsolidasi akbar ini berakhir dengan komitmen Kader PMII Riau untuk mengawal hingga tuntas kasus pelecehan seksual yang sudah mencederai marwah dan kehormatan PMII.