KABARLAH.COM, Pekanbaru – Dewan Kesenian Riau (DKR) Provinsi Riau menggelar kegiatan Festival Film Cerpen yang bertajuk “Tanggap Tekstual ke Visual”, kegiatan bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas anak jati Riau, khususnya di bidang film cerpen.
Hal itu di ungkapkan oleh Ketua DKR Provinsi Riau Taufik Hidayat alias Atan Lasak. Festivalnya dilaksanakan di Pekanbaru, selama satu (1) bulan yang dimulai pada bulan November. Adapun peserta yang mengikuti perlombaan berasal dari Kabupaten/Kota se- provinsi Riau.
“Untuk juri, dipilih juri yang sangat handal, jurinya ada dari provinsi riau dan dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sementara, tahapan penilaian dilaksanakan pada tanggal 16 – 17 Desember 2022
Dari hasil penilaian dewan juri, salah salah satu peserta yang ikut kompetisi, dengan dema “Rumah di Ujung Kampung” mendapatkan Juara 3 Terbaik, yang disutradarai oleh Fathromi Ramdlon dan langsung sebagai pemain film, dengan peran sebagai Lelaki Tua Waknya dari Daham. Dan Redo Antoni Sandra sebagai Daham (yang keras kepala) yang ingin Waknya, meninggalkan lahan atau tanah yang diserobot oleh salah satu perusahaan, karena lahan sudah dibayar oleh perusahaan tersebut.
Fathromi menerangkan tujuan film ini sesuai dengan tema yang diambil, sesuai dengan cerita dan alurnya, bagaimana kita mempertahankan hak – hak kita, dari orang lain. Supaya tidak semena – mena terhadap kalangan menengah kebawah.
“Walaupun nyawanya hilang di tangan keponakannya sendiri. Segala sesuatu tidak bisa di ukur dari uang, kalau uang bisa dicari. Tapi kalau hak dan harga diri tidak ada harga tawar nya,” ujar Fathromi Ramdlon.
Lanjutnya lagi, Film pendek ini di produksi oleh Pulau Production, rumah produksi dari Komala Sari.
Saat ditanya pesan dan kesan, Fathromi menuturkan, kesannya dengan adanya lomba ini dapat menemukan potensi – potensi terkhususnya, anak jati Riau dari berbagai daerah.
“Dan pesannya bagi generasi muda – mudi agar tidak mudah puas, dengan karya yang sudah kita raih atau kita hasilkan. Harus tetap berkarya dan belajar terus tanpa henti,” tutup Fathromi.
