KABARLAH.COM, Pekanbaru – Dalam upaya memperkuat pemahaman kebangsaan sekaligus meningkatkan kemampuan literasi digital di kalangan generasi muda, Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2024 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melaksanakan sosialisasi dengan tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Literasi Digital untuk Pencegahan Radikalisme” di Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) Al-Yusra pada Jumat, 05 Desember 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 5 orang mahasiswa yaitu Suci Yolanda Putri(240301015), Vika Nurva Andria(240301044), Sri Andini(240301036), Halimatus Sa’diyah(240301066), dan Yanta Hudi Zalukhu(240301030).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Pancasila yang dibimbing langsung oleh Ibu Diaz Sari M. I.Kom.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 15 orang santri serta 1 pengajar RTQ Al-Yusra dengan antusias. Materi disampaikan secara interaktif, mulai dari pemahaman nilai-nilai Pancasila, pengertian radikalisme, ciri ciri radikalisme, hingga trik mengenali konten provokatif atau radikal di media sosial. Para peserta juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya literasi digital agar menjadi pengguna internet yang bijak.
Sosialiasi ini bersifat fun dan santai, para santri mendengarkan materi sambil menikmati snack yang sudah disediakan tim.
Setelah penyampaian materi, beberapa santri diwawancarai secara mendalam tentang apa yang diketahui terkait radikalisme, serta diskusi terbuka tanya jawab.Kegiatan ditutup dengan bermain kuis berhadiah untuk 3 orang, yang dapat menjawab pertanyaan akan diberikan gift sebagai apresiasi tingginya semangat peserta dalam memahami isu kebangsaan dan peran generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa.
Setelah itu foto bersama dan membuat video singkat tolak radikalisme dengan jargon “ TOLAK RADIKALISME, BIJAK BERMEDIA”.

“Terimakasih banyak ya kak sudah memberikan kami ilmu baru, dari awalnya kami masih asing dengan radikalisme, sekarang jadi tau dan bisa lebih bijak dalam menyaring informasi di media sosial,” ujar Dini salah satu santri.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan para santri memiliki ketahanan ideologi yang kuat serta kemampuan memilah informasi yang benar, sehingga dapat terhindar dari pengaruh paham radikal yang kerap menyebar melalui platform digital.



