KABARLAH.COM, INDRAGIRI HULU – Berdasarkan surat edaran Nomor 04 tahun 2025 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2025 yang diterima pada Sabtu, 31 Mei 2025 lalu, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyerukan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Idul Adha 2025 tanpa menggunakan plastic.
Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan pembagian atau pendistribusian daging kurban berpotensi meningkatkan pemakaian sampah plastic.
Menurut beliau, pada bulan Juni 2025 bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema ‘Mengakhiri Polusi Plastik’, Hari Raya Idul Adha 2025 Masehi menjadi momentum yang sangat pas untuk memulai kebiasaan meminimalisir sampah.
“Momentum penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha 2025 Masehi (1446 Hijriah) jatuh pada bulan Juni 2025 bersamaan dengan penyelenggaraan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang mengusung tema ‘Mengakhiri Polusi Plastik’ terasa sangat tepat kita mulai dengan semangat untuk menjaga kondisi tetap minim sampah,” jelasnya.
Masyarakat dapat mengganti kantong plastic dengan menggunakan bahan alami yang ecogreen seperti daun pisang, besek bambu, membawa wadah sendiri dan memanfaatkan bahan baku melalui kearifan local yang dimiliki.
Seperti halnya Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Riau terus berkomitmen untuk menyuarakan pengurangan pemakaian plastic sekali pakai terutama dalam momen Idul Adha ini.
Dalam program Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik yang telah ada sejak tahun 2021 dan berlangsung di 18 titik serentak di seluruh Indonesia pada tahun 2025 ini.
Program Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik yang dibuat oleh DDV Riau dilaksanakan di Dusun Pebidaian dan Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu.
Wilayah ini masuk kedalam Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang dihuni oleh Suku Melayu Tua dan Suku Talang Mamak yang merupakan suku asli disini.
Masuk kedalam kawasan hutan, masyarakat disini masih bergantung dengan alam dan memanfaatkan hasil alam dengan sangat baik. Salah satunya tanaman yang banyak kita jumpai di wilayah ini yaitu Daun Dirik yang digunakan oleh Masyarakat setempat untuk membungkus nasi atau mengibat (bahasa setempat) sebagai bungkus bekal yang akan dibawa ke dalam hutan.
Oleh karena ini, dalam program Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik ini, DDV Riau bersama dengan Masyarakat kompak mengunakan Daun Dirik untuk membungkus daging kurban. Dan hal ini sangat diapresiasi oleh masyaraat setempat
“kami sangat berterimakasih karena dengan adanya gerakan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik dengan menggunakan Daun Dirik ini dapat mengangkat budaya asli kami yang masih memanfaatkan hasil alam untuk kehidupan sehari-hari, karena kami yakin apa yang kami ambil dari alam maka akan kembali ke alam lagi” ujar Hendri sebagai salah satu penerima manfaat.
Koordinator DDV Riau, Nurul mangatakan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk komitmen DDV Riau dalam menjaga lingkungan dan tentunya juga mengangkat budaya asli Masyarakat setempat yang memanfaatkan hasil alam tanpa merusaknya sehingga momen kurban membawa keberkahan bagi kita semua dan tidak terkecuali kepada alam.
“kami sangat bangga dengan Masyarakat setempat yang masih mempertahankan budaya aslinya yang tidak bisa lepas dari alam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tetap menjaga hutan asri dan dapat memanfaatkan hasil alam dengan bijak, sebagai bentuk mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan” ujar Nurul