BerandaBeritaMisteri Pelarian Mantan Bos Nissan Terungkap, Disembunyikan Dalam Koper

Misteri Pelarian Mantan Bos Nissan Terungkap, Disembunyikan Dalam Koper

spot_img

KABARLAH.COM, Jakarta – Pelarian mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, dituduh menggelapkan pajak, dari Jepang cukup lama menjadi misteri.

Dan misteri itu terungkap. Bapak dan anak warga Amerika mengaku membantu pelarian Ghosn dari Jepang ke Lebanon pada 2019.

Mantan veteran pasukan khusus Amerika Serikat, Michael Taylor, 60 tahun, dan putranya, Peter, 28 tahun, diekstradisi ke Amerika Serikat dengan dakwaan menyembunyikan taipan itu dalam koper.

Ghosn dilarikan dalam pesawat jet ketika ia tengah menanti waktu persidangannya.

Jaksa Amerika Serikat menyebut pelarian itu sebagai “salah satu yang paling lihai dengan perencanaan paling apik dalam sejarah.”

Dalam pengadilan di Tokyo, bapak dan anak itu mengatakan mereka tidak menyanggah tuduhan yang diajukan oleh jaksa. Mereka menghadapi hukuman penjara tiga tahun maksimal.

Taylor dan putranya menjawab “tidak” saat ditanya oleh hakim apakah keberatan atas dakwaan yang diajukan oleh kantor kejaksaan Tokyo, Senin (14/06) lalu.

Jaksa penuntut menuduh dua pria itu mengorganisir pelarian Ghosn ke Lebanon dari Bandara Kansai pada Desember 2019 dan menerima US$1,3 juta (sekitar Rp18,5 miliar dengan kurs saat ini) atas bantuan mereka.

Mantan bos Nissan itu merupakan buronan internasional dan tinggal di tempat ia dibesarkan di Lebanon, negara yang tidak memiliki traktat ekstradisi dengan Jepang.

Ghosn dalam keadaan bebas dengan jaminan sambil menunggu pengadilan atas empat dakwaan penyalahgunaan wewenang finansial, ketika ia lolos dari penjagaan dengan pesawat jet pribadi, menurut pernyataan di pengadilan.

Taylor dan putranya berupaya selama berbulan-bulan agar tidak diekstradisi. Namun Mahkamah Agung AS menyerahkan mereka ke pemerintah Jepang, Maret lalu.

Jaksa penuntut Tokyo menolak berkomentar atas dakwaan itu sebelum pengadilan dimulai. Kantor berita Reuters melaporkan angka hukuman di Jepang sekitar 99%.

Setelah tiba di Lebanon, Ghosn mengatakan ia merasa seperti “disandera” di Jepang. Pilihannya, kata Ghosn adalah antara “meninggal atau lari.”

Ghosn pertama kali ditahan atas dakwaan penyalahgunaan keuangan pada November 2008 karena diduga tidak melaporkan gaji sepenuhnya selama lima tahun sampai 2018.

Pada November 2018, Nissan – produsen mobil terbesar keenam dunia, melaporkan mereka menemukan bahwa Ghosn melaporkan gajinya lebih rendah kepada pemerintah. Temuan ini didapat dari penyelidikan internal.

Dengan alasan ini, Ghosn ditangkap di Jepang dengan tuduhan “menyalahi aturan finansial.”

Ghosn sangat terkenal di Jepang dan berhasil melarikan diri dalam koper. (Getty Images)

Ghosn dianggap sangat berjasa atas bangkitnya kembali Nissan di awal abad ke-21 setelah perusahaan itu sempat hampir bangkrut.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img