BerandaBeritaNarkobaMembangun Ketahanan Sosial Rakyat Semesta; Lawan Bahaya Darurat Narkoba

Membangun Ketahanan Sosial Rakyat Semesta; Lawan Bahaya Darurat Narkoba

spot_img

KABARLAH.COM, PEKANBARU – Narkoba sebagai bahaya darurat butuh tanggapan bersama seluruh anak bangsa. Bayangkan sebuah masyarakat, dimana anak-anak bermain dengan tenang, keluarga hidup damai dan generasi muda berdaya kreasi membangun masa depan. Tapi ancaman narkoba seperti bayangan hitam yang terus mengganggu kenyamanan itu.

Hari ini, narkoba bukan lagi masalah individu – atau segelintir masyarakat, tapi ia telah menjadi bahaya darurat nasional yang mengancam stabilitas sosial, kesehatan publik, dan masa depan generasi muda.

Data BNN RI menunjukkan bahwa jumlah kasus narkoba terus meningkat, terutama di kalangan remaja dan pemuda. Jalur peredarannya pun semakin canggih ; mulai dari penyeludupan melalui perbatasan laut (yang mencapai 80 %) hingga transaksi di media sosial, serta penggunaan mata uang kripto.

Oleh karena itu, membangun ketahanan sosial rakyat semesta menjadi sebuah keniscayaan. Tidak cukup mengandalkan pada aparat penegak hukum semata – namun kita perlu konsolidasi sinergisitas seluruh elemen masyarakat ; pemerintah, keluarga, sekolah, kampus, ormas, media dan masyarakat umum. Hanya dengan kerjasama yang kuat, kita bisa menciptakan benteng perlawanan dalam menghadapi darurat narkoba.

Memahami, Peran dan Sinergisitas :

A. Apa itu Ketahanan Sosial Rakyat Semesta dalam Konteks Anti Narkoba?

Ketahanan sosial tidak hanya tentang “bertahan” – ia adalah kemampuan masyarakat untuk beradaptasi, pulih, dan mencegah ancaman melalui ikatan sosial yang kuat. Sedang kata “rakyat semesta” menekankan arti bahwa tidak ada yang tertinggal dari seluruh warga masyarakat dari desa hingga ke kota, dari anak-anak hingga lansia, semua turut berperan penting.

B. Ancaman Narkoba Saat ini : Lebih Kompleks dan Mengkhawatirkan

Dewasa ini, narkoba tidak lagi hanya berupa ganja atau morfin. Tetapi sudah banyak jenis-jenis baru yang lebih berbahaya, seperti : methamphetamine (Shabu), ecstasy, dan zat adiktif buatan lainnya.

Peredarannya juga semakin canggih, antara lain :
* Jalur digital : Penjualan melalui media sosial, aplikasi pesan rahasia, dan flatform e-commerce
* Jalur Perbatasan : Penyeludupan melalui pelabuhan, bandara, dan jalur laut yang sulit dipantau
* Target Korban : Remaja yang rentan karena kurangnya pengawasan, stres, atau pengaruh teman sebaya.

Dampaknya juga luas : Mulai dari kerusakan kesehatan fisik dan mental, konflik keluarga, pemutusan hubungan kerja, hingga peningkatan tindak kriminal di tengah masyarakat. Biaya yang harus ditanggung negara untuk penegakan hukum dan rehabilitasi juga semakin besar, hingga mencapai triliun rupiah per-tahun.

C. Peran Setiap Elemen Masyarakat : Garda Pertama sampai Garda Terakhir
Tanpa peran masing-masing, upaya anti narkoba hanya sia-sia.

Berikut adalah peran setiap elemen masyarakat, sebagai berikut :

1. Pemerintah : Sebagai Penyusun Kebijakan dan Koordinator
Pemerintah berperan sebagai”Pemimpin Tim” dengan :
* Menyusun regulasi yang tegas (seperti UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika) dan Rencana aksi nasional P4GN ; Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)
* Meningkatkan keamanan perbatasan dan pengawasan jalur perdagangan
* Penyediaan layanan rehabilitasi dan pemulihan serta dukungan bagi korban.

2. Keluarga : Sebagai Garda Pertama yang Paling Penting
Keluarga adalah tempat dimana anak-anak Pertama kali belajar tentang nilai-nilai hidup.

Peran Keluarga, al :

* Membangun komunikasi yang terbuka agar anak-anak merasa nyaman berbagi masalah
* Mendidik anak dengan pengetahuan agama yang memadai hingga mengetahui antara halal dan haram serta memberi penjelasan tentang bahaya narkoba sejak dini.
* Mengawasi lingkungan teman sebaya dan aktivitas anak di media sosial.
* Penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki hubungan erat dengan keluarga, cenderung lebih kecil kemungkinan akan terdapat penyalahgunaan narkoba.

3. Lembaga Pendidikan : Tempat Mendidik dan Melindungi
Sekolah adalah tempat dimana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya.

Peran Sekolah, antara lain :

* Mengintegrasikan materi anti narkoba ke dalam kurikulum
* Membentuk “Satgas Anti Napza di Sekolah untuk mendeteksi dini dan memberikan bimbingan pencerahan.
* Mengadakan kampanye dan kegiatan positif untuk mengisi waktu luang anak

4. Organisasi Kemasyarakatan : Jembatan Antara Pemerintah dan Masyarakat
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) berperan sebagai “eksekutif lapangan” dengan :
* Memberdayakan relawan untuk melakukan sosialisasi dan deteksi dini
* Menyediakan layanan rehabilitasi medis dan sosial bagi pecandu
* Menjadi suara masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kebutuhan dan tantangan.

5. Media Massa dan Digital : Penyebaran Informasi
Media memiliki peranan penting dalam :
* Menyebarkan informasi akurat tentang bahaya narkoba dan program anti narkoba
* Mencegah penyebaran kontes yang mempromosikan narkoba
* Menekankan keberhasilan program anti narkoba untuk memotivasi masyarakat agar bangkit melawan

6. Masyarakat Umum : Pengawas dan Relawan
Setiap warga masyarakat bisa berperan sebagai :
* Relawan yang membantu sosialisasi dan deteksi dini
* Pengawas yang melaporkan tindak kejahatan narkoba ke otoritas pihak berwajah
* Pendukung yang memberi perhatian kepada pecandu tanpa stigma.

D. Strategi Galang Konsolidasi Kekuatan Sinergisitas Untuk membuat kerjasama yang efektif kita butuh strategi yang jelas, antara lain :
1. Penguatan Regulasi dan Kebijakan ; Memperkuat Implementasi UU No. 35 Tahun 2009 dan membuat kebijakan yang adaptif terhadap tren baru narkoba
2. Pendidikan dan Peningkatan Kesadaran ; Mengadakan sosialisasi di semua lapisan masyarakat, terutama melalui media digital yang mudah diakses
3. Deteksi dini dan Intervensi Berbasis Masyarakat ; Membentuk tim relawan yang terlatih untuk mendeteksi gejala penyalahgunaan narkoba dan memberikan bimbingan awal
4. Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial ; Menyediakan layanan rehabilitasi yang komprehensif (medis, psikologis, konseling dan ekonomi) agar pecandu bisa kembali ke masyarakat.
5. Kerjasama Lintas Sektor dan Internasional ; Mengkoordinasikan antara : Pemerintah, Swasta, Ormas, serta bekerjasama dengan negara tetangga untuk memberantas penyeludupan narkoba.

Penutup dan harapan :

Ancaman narkoba adalah tantangan besar, tetapi bukan tidak bisa diatasi. Kunci keberhasilan utama terletak pada “ketahanan sosial rakyat semesta” yang dibangun melalui “Sinergisitas seluruh elemen masyarakat”. Tidak ada yang terlalu kecil untuk berperan – bahkan sebuah ucapan peringatan, dukungan kepada teman, atau laporan ke otoritas berwajib, menjadi sebuah langkah penting.

Maka, mulai hari ini, mari kita jadikan momentum awal perubahan. Bersama kita bisa, bangun masyarakat yang sehat, berdaya sinergis kreatif, tanpa narkoba, tempat dimana generasi muda tumbuh berkembang dengan penuh harapan.
Bebas Narkoba. Indonesia Hebat!” bukan sekedar slogan, tetapi tujuan yang bisa kita wujudkan bersama! InsyaAlloh.

Oleh : M. Sangap Siregar, S.Pd., MA. : Dosen  Fakultas Kesehatan Prodi Kesmas Universitas Hang Tuah Pekanbaru Riau,
Alumni Magister Psikologi Konseling University Kebangsaan Malaysia, 2004.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img