KABARLAH.COM, PEKANBARU – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar kegiatan sosialisasi bertema peran pendidikan dalam menanggulangi sikap intoleransi di SMAN 12 Pekanbaru pada Jum’at, 14 November 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Pancasila dan dibimbing oleh dosen Universitas Muhammadiyah Riau, Bapak Ilham Hudi, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai toleransi serta meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk budaya sekolah yang menghargai keberagaman, aman, dan nyaman bagi semua siswa.

Kepala sekolah SMAN 12 Pekanbaru menyambut baik sosialisasi ini dan menekankan pentingnya kegiatan seperti ini dalam membentuk karakter siswa yang toleran.
Latar belakang kegiatan ini muncul dari tingginya kebutuhan edukasi toleransi di lingkungan sekolah, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan keberagaman yang ada di masyarakat. Mahasiswa UMRI memandang pendidikan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini, sehingga siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga karakter yang menghargai perbedaan.
Dalam sosialisasi, mahasiswa menyampaikan materi tentang pengertian intoleransi, bentuk-bentuk perilaku intoleran yang sering muncul di lingkungan sekolah, serta dampak negatif yang mungkin timbul jika sikap tersebut tidak segera ditangani. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif melalui diskusi kelompok, tanya jawab, dan simulasi kasus sederhana. Metode ini dimaksudkan agar siswa lebih aktif terlibat, memahami konsekuensi dari intoleransi, dan belajar bagaimana cara menyelesaikan konflik secara damai.
Salah satu mahasiswa penyelenggara menyampaikan, “Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa tidak hanya memahami teori toleransi, tetapi juga mampu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.” Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat pendidikan.
Kegiatan edukatif ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif akan nilai toleransi, membentuk karakter siswa yang empatik, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Mahasiswa UMRI menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga sarana membentuk generasi muda yang menghargai perbedaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan siap menjadi teladan bagi masyarakat luas.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan SMAN 12 Pekanbaru dapat terus menjadi sekolah yang mendukung keberagaman dan menumbuhkan budaya saling menghormati, sehingga tercipta lingkungan pendidikan yang positif dan kondusif bagi semua pihak.



