KABARLAH.COM, Palembang – Industri kerajinan tenun songket merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi. Harusnya tenun songket bisa jadi diplomasi ekonomi bidang budaya Indonesia di pasar global.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI Hendry Munief MBA disela kunjungan kerja Komisi VII ke sentra Tenun Songket Tuan Kentang di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (3/12/2025).
“Tenun songket adalah budaya masyarakat Indonesia secara umum. Tergolong dalam Industri kreatif. Hampir seluruh Indonesia memiliki warisan budaya ini. Maka saya rasa ini konsep yang tepat untuk kita jual di pasar global. Tinggal bagaimana skema promosinya yang perlu kita susun,” kata Hendry Munief.

Menjadikan budaya suatu negara menjadi Ikon diplomasi ekonomi di pasar global telah terbukti dilakukan oleh beberapa negara seperti Korsel, India, Jepang dan lainnya. Maka bukan tidak mungkin langkah ini kita ambil dan tiru.
“Hal ini selaras dengan peta jalan jangka panjang pemerintah, yaitu Visi Indonesia Emas 2045, yang diatur dalam Undang–Undang No. 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045.” tegas Hendry Munief yang merupakan ketua Forum Bisnis (Forbis) Riau ini.
Selaku perwakilan masyarakat Riau di Senayan mengatakan bahwa hasil kerajinan songket dan sejenisnya di Riau sangat banyak. Saat ini terus berkembang baik variasi dan model desain maupun pasar yang terus terbuka.

“Tenun songket khususnya dari Riau sangat terkenal, ada pucuk rebung, awan larat, lebah bergayut, siku keluang, dan sebagainya. Desain kreatifnya terus berkembang. Semakin banyak pelaku usaha menjadikan Industri tenun ini sebagai usaha mereka. Maka kita berharap pasar terus terbuka baik secara nasional atau pun global.” harapnya.
Memang diakuinya, ada tantangan dalam pengembangan produk songket ini. Dan kendala itu pun lumrah di produk lainnya. Seperti hadirnya songket printing, regenerasi penenun, akses pembiayaan, produk tiruan dan lainnya.
“Ada tantangan ini yang bisa kita cari kan solusi, ada juga yang tak bisa kita elakkan. Tapi kualitas tidak akan bisa dibohongi. Pasar akan menyesuaikan dengan hasil dan kreatifitas. Apapun persoalannya pasti ada solusinya.” harapnya.
Tenun Songket sebagai bagian dari Ekonomi Kreatif dan UMKM memposisikannya sebagai pemain kunci dalam dua agenda transformasi utama Visi Indonesia 2045.
“Ada Transformasi Ekonomi yaitu mendorong produktivitas melalui penguatan sektor ekonomi produktif, termasuk industri kreatif dan UMKM. Kemudian ada Transformasi Sosial dimana meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, serta kohesif.” tegasnya.
Dukungan terhadap sektor ini juga merupakan bagian dari strategi mencapai target pertumbuhan jangka menengah pemerintah sebesar 8% yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto, dengan mengoptimalkan
potensi lokal dan program hilirisasi. ***



