BerandaBeritaNasionalBencana Banjir dan Longsor di Sumbar, 15.307 Warga Agam Mengungsi

Bencana Banjir dan Longsor di Sumbar, 15.307 Warga Agam Mengungsi

spot_img

KABARLAH.COM, Pekanbaru – Fenomena cuaca ekstrem yang memicu bencana banjir dan tanah longsor mengakibatkan lebih dari 15.307 warga Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), mengungsi hingga hari ini, Rabu (3/12). Pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan darurat, khususnya pelayanan warga terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD menyampaikan bahwa fokus utama penanganan saat ini adalah memastikan keselamatan warga dan memulihkan akses.

“Data yang kami terima per Selasa malam (2/12) menunjukkan bahwa populasi pengungsi di Agam telah mencapai 15.307 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan. Angka ini cukup besar dan menjadi prioritas kami untuk menjamin kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujar Abdul Muhari, dalam keterangan pers Rabu (3/12).

Menurut data BPBD Kabupaten Agam per Selasa (2/12), pukul 20.00 WIB, sebaran pengungsian terbesar terdapat di Kecamatan Tanjung Raya (9.198 jiwa), diikuti Malalak (2.419 jiwa), dan Palembayan (1.511 jiwa).
Untuk memobilisasi sumber daya, Pos Komando (Posko) utama di balairung rumah dinas Bupati Agam mengaktifkan 13 pos lapangan di 13 kecamatan.

“Untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum di pengungsian, Posko telah mengoperasikan 26 titik dapur umum, baik berupa mobil dapur umum, tenda, maupun memanfaatkan rumah warga. Pendistribusian bantuan, khususnya ke titik-titik yang masih terisolir, terus dikerahkan melalui jalur udara,” tambah Abdul Muhari.

Abdul Muhari juga menyoroti kerusakan material yang signifikan akibat bencana ini.

“Data kerugian material menunjukkan kerusakan yang masif. Tercatat ada 465 unit rumah rusak berat, 188 unit rusak sedang, dan 406 unit rusak ringan. Infrastruktur publik seperti 10 jembatan putus dan 25 titik jalan rusak menjadiuii tantangan utama yang menghambat mobilisasi dan distribusi,” jelasnya.

Sampai hari ini, Pemerintah Kabupaten Agam bersama BNPB terus mengupayakan perbaikan infrastruktur darurat. Total 10 alat berat telah dikerahkan untuk memperbaiki akses di enam kecamatan, termasuk Tanjung Raya dan Malalak.

“Kami menambahkan 5 unit alat berat lagi, termasuk bantuan dari United Tractor, Zipur, dan Kota Payakumbuh, untuk mempercepat perbaikan akses. Membuka kembali jalan dan jembatan yang putus adalah kunci agar bantuan bisa menjangkau semua warga terdampak,” tegas Abdul Muhari.

Selain perbaikan fisik, jaringan komunikasi di Agam juga mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Tiga titik penting telah dipasangi peralatan komunikasi, yaitu di Kecamatan Malalak, Kecamatan Palembayan, dan Posko Utama BPBD di Lubuk Basung. Tiga kecamatan yang tidak terdampak signifikan adalah Sungai Pua, Candung, dan Ampek Angkat.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img